Nakita.id - Anak-anak atau adik-kakak kadang memiliki persaingan di berbagai hal, salah satunya prestasi di sekolah. Mereka seakan berlomba menjadi yang terpintar agar disayangi dan diberi hadiah kedua orang tuanya. Tetapi sepertinya orang tua perlu menahan pujian karena khawatir hal itu akan menyakiti hati saudaranya. Terutama Ibu yang perlu memikirkannya dengan sangat hati-hati. Berikut adalah beberapa saran yang perlu dipertimbangkan:
1. Setiap anak punya prestasi masing-masing
Tentu, setiap anak memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Ada pula yang memiliki bakat lebih menonjol dari yang lain. Bila Ibu memuji salah satu anak yang dianggap paling pintar dari yang lain, akan muncul kebencian di hati saudara kandungnya. Maka, hal yang perlu Ibu pikirkan ialah mencari cara agar dapat memuji keduanya, tanpa harus ada yang merasa diremehkan.
(Baca juga : Begini Menangani Batita yang Cemburu pada Adik Bayi)
2. Jangan pernah membandingkan anak-anak
Jangan sekali-kali membandingkan si kakak dan si adik karena prestasinya. Bila hal ini terus terjadi, Ibu tanpa sadar sedang memecah belah hubungan keduanya. Membandingkan anak satu dengan yang lain dapat menyebabkan persaingan dan kecemburuan di antara mereka dan akan berdampak negatif bagi keharmonisan keluarga.
3. Libatkan kedua saudara kandung saat memuji salah satu dari mereka
Jangan berusaha menutupi, menahan atau menyembunyikan satu prestasi anak dari yang lain, tapi cobalah untuk melibatkan keduanya. Ibu bisa memuji nilai-nilai ujian keduanya tanpa membedakan, bahkan jika anak mendapat nilai kurang maksimal, berikan ia dukungan sehingga menciptakan nilai positif dalam dirinya dan juga saudaranya.
(Baca juga : Mengapa Si Kecil Cemburu)
4. Hindari Membanggakan Diri
Bersabarlah dengan anak tentang caranya dalam mendiskusikan prestasinya. Tanamkan empati pada kedua anak, agar ia terbiasa memahami apa yang orang lain rasakan. Jelaskan kepadanya bahwa tentu saja, ia harus bangga dengan prestasinya, tapi ia seharusnya tidak angkuh ketika di hadapan kakaknya atau mengejeknya.
5. Memelihara perbedaan individu
Kedua anak memiliki perpaduan keterampilan, bakat, dan kepribadian khasnya sendiri. Mereka tidak terlihat sama, tidak berpakaian sama, atau memiliki minat yang sama, jadi tidak ada alasan untuk mengharapkan mereka memiliki prestasi akademik yang sama.
Itulah mengapa penting untuk mengenali dan mengembangkan kemampuan spesifik keduanya, yang mungkin akan membawa perkembangan mereka ke arah yang berbeda.
(Baca juga : 6 Aturan Baru Memberi Anak Pujian Agar Berkepribadian Baik)
6. Peka terhadap anak yang kurang berprestasi
Tidak peduli seberapa keras Ibu mencoba membuat setiap anak merasa dihargai, anak yang lebih tua sangat menyadari bahwa adiknya dapat mengalahkannya secara akademis di setiap tahap. Sebaiknya berdiskusi lah dengan si sulung. Jika Ibu tahu bahwa ia terganggu kemajuan saudaranya, yakinkan ia bahwa Ibu berpikir ia sama hebatnya, dan ingatkan bahwa setiap orang berbeda.
7. Jangan berlebihan memuji
Si bungsu mungkin mendapatkan nilai lebih baik dari kakaknya, tapi bukan berarti ia tidak paham. Dan jika Ibu terlalu memberi kompensasi, ia akan segera melihatnya melalui strategi yang Ibu lakukan. Terlalu banyak pujian yang tidak pantas dapat meremehkan si penerima, membuatnya merasa dilindungi dan sangat bernilai. Cobalah untuk mencapai keseimbangan pujian yang sesuai sehingga tidak berlebihan.
8. Tenang dan renungkan
Lagi pula, kakak mungkin sama sekali tidak peduli dengan kemajuan akademis adiknya. Mungkin hal ini juga tidak akan mengganggunya sama sekali jika si bungsu mencapai nilai yang lebih baik daripadanya. Oleh karena itu, jangan berasumsi bahwa ini menjadi masalah di antara mereka atau Ibu harus melakukan intervensi dalam beberapa cara. Mungkin saja ia sangat senang karena adiknya berprestasi di sekolah tanpa perlu merasa iri.
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR