Nakita.id – Nutrisi saat hamil di trimester pertama harus dipastikan baik dan mencukupi kebutuhan. Menurut Michael K Georgieff, MD, dari University of Minnestoa, nutrisi dan pertumbuhan otak janin sangat berpengaruh.
Dalam tulisannya yang diterbitkan The American Journal of Nutrition, masalah pada otak janin rentan terjadi pada saat Ibu hamil muda. Asupan nutrisi yang buruk dapat mengakibatkan masalah pada otak janin, antara lain pada pusat memori, visual, hingga pendengaran.
Baca juga: Jangan Lupakan Yodium untuk Perkembangan Otak Janin
Lalu, jenis makanan apa yang perlu dikonsumsi? Menurut Geogrief, beberapa asupan nutrisi yang perlu dikonsumsi antara lain protein, zat besi, yodium, folat hingga vitamin A. Ibu juga perlu mengonsumsi omega-3 yang didapatkan dari ikan.
Sebuah studi yang dilakukan Harvard Medical School mengungkapkan semakin banyak Ibu hamil makan ikan, semakin tinggi skor bayinya nanti dalam tes perkembangan mental.
Lisa Eliot, PhD, asisten profesor di University of Medicine and Science Chicago mengungkapkan omega-3 dari ikan dapat memengaruhi perkembangan sel otak janin. Sayangnya, hampir semua ikan laut yang dijadikan komoditi memilik kandungan merkuri. Jadi, selang-seling jadwal makan menu ikan dengan menu protein dan omega-3 dari sumber lainnya.
Zat besi juga menjadi salah satu nutrisi yang kerap tidak tercukupi kebutuhannya. Bahkan sebelum hamil, Ibu mungkin sudah kurang mendapatkan asupan zat besi. Padahal, zat besi sangat membantu sirkulasi oksigen ke janin. Janin yang kurang oksigen akan mengalami pertumbuhan otak yang buruk.
Baca juga: Asam Folat Cegah Cacat Otak Janin
Asupan zat besi bisa didapat dari daging sapi, ayam, serta kacang-kacangan. Tak hanya jenis makanan yang perlu diperhatikan, porsi makan juga harus menjadi perhatian Ibu.
Saat hamil, Ibu perlu menjaga kenaikan berat badan agar tak berlebihan. Ternyata ada hubungannya antara berat badan dengan IQ anak. Akibat kenaikan berat badan yang berlebihan, Ibu jadi rentan mengalami masalah kehamilan termasuk kelahiran prematur dan preeklamsia.
Baca juga: Kebiasaan yang Tingkatkan Perkembangan Otak Janin
Menurut Lisa Eliot, kelahiran prematur akan berisiko pada gangguan mental anak. “Saat lahir lebih awal artinya ada bayi mengalami kekurangan nutrisi. Hal ini menyebabkan ada banyak masalah dan risiko yang menghadang bayi, termasuk infeksi di setelah kelahirannya,” ujarnya.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Heni Wiradimaja |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR