Nakita.Id - Mabuk perjalanan terjadi ketika gerak laju menyebabkan organ keseimbangan terangsang secara berlebihan. Dalam hal ini, sensasi gerakan yang tak sesuai dengan daya tangkap mata membuat penafsiran otak jadi kacau. Lantas terjadilah motion sickness atau mabuk perjalanan.
Pusing, sakit kepala, mual, dan muntah menjadi gejala dari motion sickness atau mabuk perjalanan ini. Motion sickness yang ditimbulkan gerakan vertikal (naik turun) umumnya lebih parah daripada yang diakibatkan gerakan horisontal (ke kiri dan ke kanan).
Jika misalnya kita mengendarai mobil yang bergerak di antara gemlombang tanjakan dan turunan, maka reaksi itu akan datang lebih cepat dibanding jika mobil hanya berkelok-kelok di jalanan yang rata. Tapi, kalau jalannya berkelok-kelok sekaligus naik turun, nah sudah bisa dipastikan seperti apa efeknya. Tak heran bila kemudian si kecil langsung mengalami mabuk perjalanan atau motion sickness ketika melewati kondisi jalanan seperti itu.
Motion sickness pun dipengaruhi kondisi kesehatan tubuh. Saat anak lebih fresh dan fit, kendati ia punya kepekaan tinggi, mungkin motion sickness-nya tak muncul secara parah. Anak yang punya kecenderungan alergi juga mudah terkena motion sickness, karena alergi memengaruhi kinerja alat keseimbangan.
Baca juga: Anak Masuk Angin, Apa Obtanya?
Penanganan:
Pencegahan:
- Sebelum berangkat atau ketika di perjalanan, beri si kecil obat herbal, seperti Contrexyn Masuk Angin untuk menghangatkan tubuh dan mengurangi kembung.
- Jangan bepergian dengan perut kosong, tapi juga jangan kekenyangan.
- Hindari makanan beraroma menyengat atau makanan yang bisa menimbulkan alergi.
- Hindari juga makanan yang menggunakan flavouring (penambah rasa).
- Dudukkan si kecil di kursi bagian tengah karena guncangan kendaraan di bagian ini terasa lebih ringan dibanding guncangan di kursi belakang.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Heni Wiradimaja |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR