1. Periksa kadar gula: Banyak orang memiliki prediabetes (gula puasa: 100-125 mg / dL) dan sama sekali tidak tahu apa-apa. Tes gula darah akan membantu kita memahami apakah kita memiliki prediabetik dan seberapa besar peluang kita terkena diabetes. Jika kita didiagnosis dengan prediabetes, kita bisa melakukan langkah yang benar dan mencegahnya berubah menjadi diabetes lebih akut.
(Baca juga : Disiplin Spiritual? Ternyata Anak Bisa Belajar Memahaminya Lewat Berpuasa)
2. Ubah gaya hidup: Perubahan kecil bisa membuat perbedaan besar. Perubahan gaya hidup untuk mencegah diabetes adalah contoh terbaik untuk ini. Beberapa penelitian tentang program pencegahan diabetes telah membuktikan bahwa diabetes dapat dicegah secara efektif dengan melepaskan gaya hidup dan mengadopsi perubahan yang lebih sehat.
3. Makan sehat: Konsumsilah makanan sehat yang memiliki kalori rendah, terutama lemak jenuh rendah. Percobaan telah menunjukkan bahwa asupan lemak tidak boleh melebihi 30 persen dari total asupan kalori, sedangkan lemak jenuh harus dibatasi hanya 10 persen. Sertakan lebih banyak sayuran, buah segar, biji-bijian, produk susu dan sumber lemak omega 3. Selain itu, tingkatkan asupan serat. Inilah cara serat bisa membantu kita mencegah diabetes.
4. Makanlah dengan membatasi ukuran porsi makan: Penting untuk tahu seberapa banyak kita makan selama bulan puasa ini. Mengurangi ukuran porsi dapat mengurangi risiko obesitas dan diabetes. Makan secara proporsional tentu akan lebih banyak membantu daripada makan terlalu sedikit atau makan berlebihan. Ketidakteraturan pola makan juga menyebabkan perubahan drastis kadar gula darah.
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR