Nakita.id – Pola makan yang tidak tepat sebetulnya mudah sekali diperbaiki. Namun, kebanyakan dari kita tidak mau mengubahnya dan membiarkan tubuh dibombardir oleh makanan minuman yang tak dibutuhkan.
Padahal dengan menyadari mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak dibutuhkan, kita dapat melakukan seleksi yang jauh lebih baik terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Hal pertama yang menyulitkan untuk berubah biasanya adalah soal rasa. Rasa dari makanan yang diolah secara sehat sering kali kurang menggoda selera. Belum lagi jika Ibu sudah terbiasa dengan makanan yang manis, berlemak, maupun asin.
Baca juga: Daftar Makanan yang Meningkatkan Estrogen Agar Mama Sehat Sampai Tua
Menurut Julie Mennella, Ph.D., ahli biopsikologi dari Monell Chemical Senses Center, Philadelphia, makanan yang kita sukai sebetulnya dibentuk oleh faktor biologis dan pengalaman.
Jika makanan keluarga kita cenderung mengarah ke rasa asin, akhirnya selera makan kita pun akan mengarah ke asin. Begitu pula dengan makanan manis, pedas, asam, atau tawar. Jadi, boleh dibilang selera makan seseorang dibentuk sejak kecil, sehingga pemilihan makanan sehari-hari lebih ditentukan oleh pengalaman yang dirasakan lidah.
Lalu, bagaimana caranya untuk mengendalikan hal ini? Richard Mattes, MPH, Ph.D., profesor di bidang pangan dan nutrisi dari Purdue University, AS menganjurkan kita untuk secara bertahap mengurangi makan dan minum yang tidak perlu. “Coba kurangi konsumsi garam, gula, lemak dan zat tambahan lain setiap harinya. Tambahkan bumbu dan cita rasa dari bahan-bahan segar ke dalam makanan agar menimbulkan selera, misalnya daun-daunan beraroma atau perasan jeruk,” ujarnya.
Baca juga: Waspada! Makanan Sehat Ini Ternyata Tinggi Gula
Menurut Mattes, jika dilakukan secara konsisten dan bertahap dalam kurun waktu tiga bulan, artinya kita bisa menahan diri dari makanan yang tidak dibutuhkan. Termasuk di antaranya makanan dalam kemasan yang sebetulnya bisa dibuat dadakan dari bahan segar.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah soal minum. Menurut dr.Tan Shot Yen, M.Hum, dalam bukunya, Saya Pilih Sehat dan Sembuh, orang cenderung menunggu haus datang, baru minum. Padahal kecukupan cairan sangat diperlukan oleh sistem metabolisme tubuh.
Baca juga: Awas, 5 Makanan Ini Bisa Bikin Ketagihan!
Penelitian yang dilakukan oleh Medical Faculty of Humbolt University, Berlin mengungkapkan minum setengah liter air putih dapat meningkatkan metabolisme tubuh hingga 30%. Minum 2 liter setiap hari dapat meningkatkan pengeluaran energi hingga 96 kkal per hari. Nah, manfaatnya terlihat jelas, kan?
Terakhir dan terpenting tentu saja kemauan berubah untuk menjadi lebih sehat. Ingat, perubahan kecil saja bisa sangat berarti bagi kesehatan kita. Lakukan sebelum siksaan penyakit datang, karena kesehatan adalah milik kita yang sangat berharga.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Heni Wiradimaja |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR