Nakita.id - Badan lemas adalah problem yang kerap dialami saat puasa. Perlu Ibu ketahui, apa yang kita makan dan tidak kita makan selama Ramadan sangat memengaruhi tingkat energi kita. Setelah berpuasa seharian, tentu ada dorongan untuk makan berlebihan dan minum minuman manis saat buka puasa dan sahur. Padahal, kebiasaan ini bisa merugikan kita.
Menu buka puasa maupun sahur seharusnya tetap sesuai dengan aturan pola makan dengan gizi seimbang, demikian menurut Rahma Ali, pakar diet klinis dari Burjeel Hospital Abu Dhabi. Menu juga harus mengandung unsur-unsur dari setiap kelompok nutrisi, seperti sayuran, serealia, produk olahan susu, daging, dan buah.
"Puasa Ramadan bisa meningkatkan kesehatan seseorang, tapi hanya jika dilakukan dengan semestinya. Jika tidak, malah bisa menyebabkan kerugian daripada kebaikan. Penting sekali untuk bisa membatasi diri ketika melihat makanan yang melimpah ruah. Kuncinya adalah mengingat bahwa Ramadan itu bulan untuk menuai ganjaran dan keuntungan, dan meningkatkan hubungan spiritual Ibu," katanya.
Lalu, makanan apa yang sebaiknya dikonsumsi atau harus dihindari saat berbuka puasa?
Makanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa:
Buah yang kaya akan kalium
Kalium penting agar sistem tubuh dapat berfungsi dengan semestinya. Beberapa di antaranya adalah meminimalkan kram, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Makanan yang kaya akan kalium di antaranya buncis, sayuran berwarna hijau, kentang, yogurt, labu, oyong atau gambas, alpukat, jamur, dan pisang.
Kurma juga merupakan bahan makanan bernutrisi yang kaya akan kalium, dan cocok untuk membatalkan puasa. Kurma tidak hanya membantu menghidrasi tubuh dengan cepat, tetapi juga memberikan energi secara instan sehingga Ibu cepat merasa bugar setelah berpuasa belasan jam lamanya.
Banyak minum
Ibu bisa minum air putih, air kelapa, atau jus buah sebanyak mungkin antara buka puasa dan menjelang tidur untuk menghindari dehidrasi. Khusus jus buah, hindari terlalu banyak menggunakan gula dan susu kental manis ya, Bu.
Kacang-kacangan mentah
Almon mengandung lemak baik yang penting, khususnya ketika Ibu sedang ngidam makanan gurih setelah berjam-jam puasa. Kacang mentah baik untuk berbuka puasa, karena membantu merasa kenyang dan terkontrol, tanpa ada keinginan untuk terus ngemil.
Sayuran yang mengandung banyak air
Mentimun, selada, dan sayuran lain yang tinggi kadar serat dan airnya. Sayuran jenis ini tidak hanya mampu mendinginkan tubuh, tapi juga merupakan pilihan yang baik untuk menjaga kulit tetap sehat dan menghindari sembelit selama Ramadan.
Makanan yang harus dihindari saat buka puasa:
Minuman berkarbonasi
Hindari minuman yang diproses dan minuman berkarbonasi seperti soda, yang biasanya tinggi kadar gulanya. Rutin mengonsumsi minuman ini saat puasa bisa meningkatkan risiko overweight dan obesitas, dan bisa menyebabkan kembung dan gas di perut yang memicu gangguan pencernaan. Tetaplah meminum air putih atau air kelapa untuk memuaskan dahaga Ibu.
Makanan yang tinggi gulanya
Permen, cokelat, dan makanan manis lain seperti donat dan martabak manis sebaiknya dihindari karena hanya mengandung nilai gizi yang sangat rendah namun tinggi kalorinya. Makanan ini bisa memicu penambahan berat badan, dan bisa menimbulkan masalah kesehatan jika dikonsumsi setiap hari.
Makanan gorengan
Makanan gorengan dan berlemak, seperti pangsit, samosa, lumpia, dan berbagai jenis jajanan gorengan lain, perlu dimakan sekali-sekali saja. Sebab, makanan gorengan tinggi sekali lemaknya, dan akan tersimpan di tubuh sebagai jaringan lemak. Mengonsumsi makanan berlemak setelah berpuasa berjam-jam bisa menyebabkan keasaman dan gangguan pencernaan lho, bu!
Karenanya, hati-hati ya saat memilih menu berbuka puasa. Karena ada makanan yang harus dipilih dan dihindari saat berbuka puasa.
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR