Salah seorang wanita tahanan lansia mengatakan, mereka merasakan kehidupan sosial dan komunitas yang tidak mereka dapatkan saat di luar penjara.
"Saya lebih menikmati hidup saya di penjara. Selalu ada orang di sekitar dan saya tidak merasa kesepian. Saat saya bebas untuk kedua kalinya, saya berjanji tidak akan kembali."
"Namun, ketika berada di luar, saya justru merasa kangen dengan kehidupan di penjara," ujarnya.
BACA JUGA: Seru, Begini Cara Tya Ariestya Ajak Anak Agar Mau Sikat Gigi
Negara menghabiskan setidaknya 20.000 dollar AS (Rp 275 juta) per tahun untuk menjaga tahanan di penjara dan tahanan lansia membuat anggaran tersebut bertambah karena perlu perawatan dan kebutuhan medis.
Fenomena sengaja berbuat kejahatan agar ditahan sebenarnya tidak hanya terjadi di Jepang.
Di negara lain, seperti AS, beberapa kasus menemukan pelaku yang sengaja berbuat kejahatan ringan agar ditahan demi mendapat perawatan kesehatan, menghindari cuaca dingin, atau agar bisa berhenti dari kecanduan narkoba.
Meski demikian, fenomena ini di Jepang sudah sangat mengkhawatirkan.
Pemerintah pun dituntut dapat mengatasinya dengan meningkatkan sistem kesejahteraan dan pelayanan sosial bagi warga lansia walaupun fenomena ini tidak akan dapat diatasi dalam waktu singkat.
BACA JUGA: Usia 18 Bulan, Pintarnya Nastusha Bisa Lakukan Hal Ini, Bikin Bangga
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fenomena Warga Lansia di Jepang Sengaja Berbuat Kejahatan agar Dipenjara".
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR