Nakita.id - Peristiwa besar seperti kehilangan calon bayi dalam kandungan bisa membuat siklus haid jadi terganggu. Setelah mengalami perdarahan berat, tubuh butuh waktu untuk kembali pulih. Itu sebabnya, haid pun tidak segera datang.
Begitu sudah datang pun, pada bulan-bulan awal siklus haid Ibu mungkin jadi tidak seteratur dulu. Bahkan, ada Ibu yang tidak kunjung mengalami haid setelah keguguran. Meski sebenarnya tidak perlu terlalu cemas, tidak ada salahnya jika Ibu memeriksakan diri ke dokter. Sebab, sebagian kecil ibu dapat mengalami sindrom Asherman's (adanya parutan atau perlekatan di dalam rahim) akibat keguguran. Gejala yang dialami antara lain adalah tidak haid, kram, terkadang disertai juga dengan perdarahan ringan yang terjadi di masa-masa haid diharapkan datang. Bila dibiarkan, sindrom ini bisa berdampak terhadap kesuburan serta bisa mengakibatkan Ibu kembali keguguran pada kehamilan selanjutnya (baca juga: 3 Hal yang Memengaruhi Kapan Haid Lagi Setelah Keguguran).
Ada banyak faktor yang menyebabkan haid tidak teratur setelah mengalami keguguran. Selain faktor psikologis, berikut ini adalah beberapa alasannya:
1. Tubuh sedang dalam proses pemulihan
Jika mengalami keguguran pada awal kehamilan, ada kemungkinan Ibu tidak menyadari sudah keguguran dan sempat menganggapnya sebagai haid biasa. Namun, jika keguguran terjadi di usia kehamilan yang cukup lanjut, tubuh butuh waktu untuk mengeluarkan sisa-sisa jaringan atau plasenta yang tertinggal di rahim. Proses ini akan berdampak terhadap siklus haid yang tidak teratur.
2. Sejak sebelum hamil siklus haid memang tidak teratur
Kalau sejak dulu Ibu memang punya masalah dengan siklus haid yang tidak teratur, ada kemungkinan besar hal ini juga terjadi setelah keguguran.Namun, kalau selama ini Ibu selalu mengalami haid secara teratur dan sekarang menjadi tidak teratur setelah keguguran, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter (baca juga: Flek Tidak Hilang-hilang, Bisa Jadi Tubuh Ibu Belum Pulih dari Keguguran).
3. Ibu tidak mengalami ovulasi lagi
Biasanya, Ibu akan mengalami penipisan dinding rahim ketika memproduksi sel telur. Jika sedang tidak berovulasi, dengan kata lain tidak memproduksi sel telur, dinding rahim akan terus berkembang, menjadi semakin tebal, dan nantinya akan menyebabkan terjadinya perdarahan. Hal ini akan tampak seperti haid, yaitu mengeluarkan flek dan banyak.
4. Masalah berat badan
Berat badan yang terlalu kurus atau terlalu gemuk bisa berdampak pada siklus haid yang tidak teratur setelah keguguran. Jika saat ini Ibu termasuk terlalu kurus karena berdiet dan berolahraga, biasanya jarak waktu antara haid satu dengan yang berikutnya bisa panjang (baca juga: Kapan Boleh Hamil Lagi Setelah Keguguran?).
5. Ibu sedang hamil lagi
Jika setelah ditunggu-tunggu ternyata Ibu tidak haid juga, bisa berarti Ibu ternyata sudah hamil lagi. Hal ini bisa terjadi jika Ibu telah berhubungan intim setelah mengalami keguguran. Sebagian ibu bisa langsung kembali ke siklus haid normal dan mengalami ovulasi sekitar dua minggu setelah keguguran. Jadi, ada kemungkinan Ibu tidak haid karena telah hamil. Segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR