Nakita.id - Seperti semua ibu, Duong Thi Hai Nhi (23) punya harapan sederhana – agar bayinya tumbuh menjadi anak yang sehat. Tapi harapannya itu mungkin sulit untuk diwujudkan. Bayi yang diberi nama Rizky Ramadhani ini baru saja didiagnosis menderita Sindroma Apert, kelainan genetik yang menyebabkan fusi dini tulang tertentu di tengkorak, serta jari tangan dan kaki.
Perkembangan jari tangan dan jari kaki yang tidak normal telah menyebabkan infeksi yang menyebabkan tangan kanannya membengkak dan terkadang berdarah. Sebelum operasi, bentuk tengkoraknya yang tidak normal menyebabkan distres pernapasan yang membutuhkan sebuah tabung untuk dimasukkan ke dalam saluran pernapasannya.
(Baca juga : Bisakah Imunisasi Diberikan Saat Bayi Sakit)
Karena bentuk tengkoraknya, Baby Rizky tidak bisa menutup mata sepenuhnya, bahkan saat tidur. Hal ini menyebabkan infeksi mata saat ia baru berusia tiga bulan. Sekarang, Hai Nhi dan suaminya yang berusia 42 tahun, Eko Susilo harus memberikan obat tetes mata pada Rizky setiap dua jam untuk mencegah matanya mengering atau terinfeksi. Sebelum tidur, kelopak matanya pun harus ditutup rapat.
Tidak hanya itu, Baby Rizky juga menderita Ventricular Septal Defect, penyakit jantung kongenital, dan berbagai cacat fisik lainnya. Kondisi Rizky telah menyebabkan keluarganya menghadapi banyak kesulitan, baik secara finansial maupun emosional.
Untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi untuk membayar tagihan rumah sakit Rizky, keluarga kecil ini pindah ke Singapura dari Malaka pada bulan Januari. Tapi, langkah ini justru mendatangkan cobaan baru, yaitu tagihan rumah sakit yang lebih tinggi. Sejauh ini, keluarga tersebut telah menghabiskan $ 20.000 atau kurang lebih Rp250.000.000 untuk perawatan medis Rizky.
(Baca juga : Jangan Sembarang Memberi Obat Bebas pada Bayi Baru Lahir)
Agar otaknya berkembang dengan baik, Rizky membutuhkan operasi pendahuluan segera. Tapi, perkiraan tagihan rumah sakit adalah sekitar $ 42.500 atau sekitar Rp560.000.000, dan bisa lebih tinggi jika ada komplikasi.
Jika Baby Rizky tidak segera dioperasi, otak Rizky tidak akan bisa berkembang dengan baik dan ia mungkin mengalami keterbelakangan mental atau memiliki IQ di bawah normal. Ia mungkin juga memerlukan berbagai prosedur pembedahan sampai ia berusia 12 tahun.
Dengan segala upaya, pasangan ini memulai kampanye crowdfunding di GIVE.Asia dengan harapan dapat mengumpulkan cukup banyak uang untuk operasi anaknya. Sejauh ini, mereka telah mengumpulkan lebih dari $ 27.700 atau sekitar Rp370.000.000.
Mama Hai Nhi mengatakan, "Saya berharap agar Rizky sehat dan tumbuh seperti anak normal. Aku sangat mencintainya."
(Baca juga : Resep Aman dan Alami Atasi Flu Pada Bayi)
Ketika ditanya tentang reaksinya saat mengetahui kondisi Rizky, ia berkata, "Beberapa hari pertama, saya tidak tahan dan terus menangis. Aku merasa seperti dunia terbalik. Saya melihat bayi saya menderita dan sangat menderita. Aku harus bertanggung jawab padanya, merawatnya dengan baik. Saya sangat senang memilikinya. Aku sangat mencintainya."
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR