Nakita.id – Memuji anak memang sah-sah saja dan bahkan perlu dilakukan.
Sebab dengan memuji, anak menjadi yakin bahwa apa yang ia lakukan adalah baik, benar, dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh lingkungannya.
Hal ini tentu baik untuk membuat anak yakin akan kemampuan yang dimilikinya.
Namun hati-hati ya Moms dan Dads, memuji anak cukup secara proporsional jangan berlebihan agar ia tidak terbuai.
BACA JUGA: Aktivitas Stimulasi Otak Kanan dan Kiri Anak Usia 1-3 Tahun
Pujian yang berlebihan pada anak justru akan mengurangi motivasi anak untuk mencoba melakukan hal lain.
Jadi berikanlah pujian hanya bila memang dianggap perlu.
Sampaikan pula pujian dalam kalimat efektif yang sesuai dengan perbuatan yang ia lakukan.
Misalnya, ‘Mama senang deh, Adek makannya habis. Bagus’.
Dengan begitu anak akan tahu bahwa makan dengan habis ialah perbuatan yang benar.
Selain itu, Moms sebaiknya membarengi pujian dengan bentuk perhatian lain seperti sentuhan atau kontak mata dengan anak.
Dengan begitu ia akan betul-betul merasa disayangi dan diarahkan.
BACA JUGA: Mudah Turunkan Berat Badan dengan Jeruk, Begini Cara Mengonsumsinya
Nah, dilansir dari Serial Buku Nakita: The Golden Years, setidaknya ada 4 prinsip dalam pemberian pujian pada anak.
Pertama, pujian diberikan setelah anak melakukan suatu perbuatan yang baik.
Misalnya ketika anak mau mengucapkan terima kasih setelah diberikan sebatang cokelat atau kue kesukaannya.
Kedua, pujian diberikan ketika anak melakukan sesuatu hal yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dan bertambah baik.
Misalnnya ketika anak sudah bersikap manis saat tamu datang dan ia mau memberi salam terlebih dahulu.
BACA JUGA: Rutin Bermain dengan Anak Setiap Hari, Ini Manfaat yang Akan Didapat
Ketiga, perbuatan baik yang sudah menjadi kebiasaan tak perlu dipuji lagi.
Misalnya ketika saat pertama anak bisa menyanyikan lagu ‘Bintang Kecil’, ia tidak berhak mendapatkan tepuk tangan dan pujian.
Namun setelah ia beberapa kali menyanyikan lagu tersebut, sebaiknya pujian tak diberikan lagi.
Cukup dengan tepuk tangan agar ia merasa dihargai.
Keempat, pujian terhadap satu hal yang sama secara perlahan harus dikurangi, sambil menambah kompleksitas kegiatan yang telah berhasil anak lakukan.
Hal ini perlu dilakukan agar anak termotivasi untuk menambah kemampuannya.
Misalnya, ketika anak sudah berhasil menyanyikan lagu ‘Bintang Kecil’, maka dorong ia untuk menyanyikan lagu lain.
BACA JUGA: Duh, Ahli Gizi Ini Beberkan Bahaya Mengonsumsi Makanan Instan
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR