Nakita.id - Liburan tiba! Berbagai persiapan menjelang lebaran, salah satunya destinasi liburan sudah di depan mata. Bila Ibu merencanakan liburan keluarga dengan bermain air di kolam renang, ada 5 tip aman bagi anak-anak yang senang bermain air, terutama di kolam renang.
1. Belajar berenang dulu
Hal pertama yang mungkin ingin Ibu pertimbangkan saat menyiapkan anak-anak berlibur adalah les berenang. Tenggelam adalah kekhawatiran banyak orang tua, yang merupakan penyebab utama kematian akibat cedera yang tidak disengaja bagi anak-anak usia 3 sampai 6 tahun.
Keamanan anak bermain di dalam air sangatlah penting, dan ada beberapa pilihan untuk anak mengikuti les berenang, misalnya di kolam renang komplek perumahan Ibu. Keterampilan ini sangat penting untuk membantu mencegah anak tenggelam daripada anak harus mengalami pengembangan stroke.
(Baca juga : Pameran Travel, dari Spesialis Liburan ke Jepang hingga Moslem Vacation)
2. Awasi sepanjang waktu
Ketika anak-anak menuju kolam renang, pastikan telah memoles tabir surya di tubuh mereka dan ingatkan untuk tidak berlari. Faktor keamanan paling penting di kolam renang adalah pengawasan. Jika tak ada regu penyelamat, setidaknya ada satu orang deasa yang ditugaskan sebagai “pengawas air” yang selalu mengamati anak-anak.
Seseorang dengan CPR / pengetahuan pertolongan pertama juga penting dalam kasus keadaan darurat. Pelatihan dapat diperoleh melalui kelas di rumah sakit setempat, atau melalui Palang Merah, untuk memberi beberapa pilihan.
3. Tugaskan seorang penjaga di dekat kolam renang
Mempekerjakan penjaga kolam dapat menambah lapisan keselamatan. Banyak anak tahu cara berenang, yang cenderung membuat orang tua tidak memperhatikan sedekat mungkin. Sementara, keadaan darurat di kolam renang bisa terjadi dalam sekejap mata. Pengawasan yang ketat adalah kunci, tapi pelajaran berenang dan keselamatan air harus dimulai sejak usia muda.
(Baca juga : Kiat Ampuh Agar Anak Tertidur Nyenyak Selama Liburan)
4. Kenali fakta tentang perangkat apung
Perangkat apung dapat membantu pergerakan anak-anak di kolam renang dan memberi ketenangan pada orang tua, namun alat ini tidak menjamin keamanan, jadi pastikan untuk tetap waspada.
Beberapa ahli berenang bahkan mencegah penggunaan flotasi, karena alat pengapung air dan perangkat pengapungan lainnya bisa berbahaya. Jika seorang anak mengangkat lengan yang telah diberi perangkat pengapung ke atas kepalanya, kepala bisa tenggelam di bawah permukaan air sehingga membuat panik dan tenggelam jika tidak diawasi.
5. Sadar akan tenggelam kering/sekunder
Akhir-akhir ini, ada dorongan akan kesadaran mengenai tenggelam kering dan tenggelam secara sekunder. Tenggelam kering terjadi saat air yang ditiup anak menyebabkan pita suara mereka terasa kejang dan menutup.
Tenggelam sekunder terjadi setelah berenang atau mandi dari air yang dihirup ke paru-paru, menyebabkan masalah bernapas. Orang tua harus menyadari tanda dan gejala. Gejala untuk keduanya sama, menurut WebMD: batuk, nyeri dada, sulit bernapas dan terasa sangat lelah.
(Baca juga : Tips Packing untuk Liburan bersama Bayi)
Berikan bantuan medis jika anak mengalami gejala ini atau tiba-tiba mengalami penurunan energi atau perubahan perilaku. Tapi sekali lagi, kondisi ini sangat jarang terjadi sehingga tidak ada alasan untuk waspada secara berlebihan. Jika anak telah mengikuti les berenang dan ada pengawasan orang dewasa di sekitar kolam renang, tentu saja waktu bersenang-senang di bawah sinar matahari akan menjadi momen berharga bersama seluruh anggota keluarga!
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR