Vitamin B5 atau Asam Pantotenat merupakan bentuk koenzim yang dapat membantu mengantar rangsangan saraf.
Sumber: daging, unggas, ikan, biji-bijian, susu, sayur, dan buah.
14 Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin B6 atau Piridoksin dapat mengubah asam amino triptofan menjadi seretonin, zat kimia otak yang dapat menimbulkan rasa tenang bagi tubuh.
Sumber: daging ayam, ikan, hati, sereal, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
15 Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Zat gizi Vitamin B12 atau Sianokobalamin dapat membantu mempertahankan jaringan saraf agar tetap sehat.
Sumber: telur, daging, ikan, unggas, serta susu dan produk olahannya.
BACA JUGA:Gerakan Ini Upaya untuk Ajak Anak Zaman Now Mencintai Permainan Tradisional
16 Asam Folat
Asam folat sangat terkenal baik untuk mengurangi risiko janin mengalami kecacatan otak dan saraf tulang belakang.
Setelah bayi lahir, asam folat tetap dibutuhkan untuk pembentukan saraf otak agar otak dapat berkembang secara optimal.
Sumber: sayur hijau (seperti bayam dan brokoli), buah-buahan (seperti jeruk, semangka, strobvri, nanas, dan alpukat), daging sapi, gandum, dan kacang-kacangan.
17 Zat Besi
Zat besi diperlukan bagi pembentukan selubung saraf otak dan mencegah gangguan kecerdasan pada anak.
Sebuah riset membuktikan bahwa ada hubungan antara kandungan zat besi dalam makanan dengan tingkat IQ.
Sumber: ASI, daging, hati, jantung sapi, daging ayam, ikan, kuning telur, kacang-kacangan, kedelai, sayuran berdaun hijau, serealia, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Pipi Kendur Bikin Tak Percaya Diri? 4 Cara ini Efektif Menyingkirkannya
18 Seng ( Zink/Zn)
Zat gizi satu ini penting untuk berbagai fungsi, seperti pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, fungsi sensori, antioksidan, dan stabilisasi membran otak.
Sumber: ASI, makanan laut, daging, unggas, biji-bijian, kacang-kacangan, serealia, dan gandum.
19 Yodium
Zat gizi Yodium juga tak kalah penting dari zat gizi lainnya.
Yodium berfungsi untuk pembentukan hormon tiroid, yakni hormon yang sangat diperlukan bagi tumbuh kembang fisik dan mental yang normal.
Sumber: sayur, daging merah, dan ikan laut.
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR