Mengamati mekanisme tersebut bisa dibayangkan jika kadar trombosit dalam tubuh jumlahnya sedikit atau yang lebih dikenal dengan Trombocytopenia Purpurae (TP).
Padahal selama kehamilan, seorang wanita bisa dibilang rawan mengalami perdarahan, terlebih menjelang persalinan.
Bila perdarahan tak bisa segera dihentikan, bukan tidak mungkin nyawa si bayi dan ibunya bakal terancam.
Sebetulnya, tegas Okky, kondisi kekurangan trombosit pada kehamilan bisa dideteksi sejak trimester pertama. Salah satu gejala khasnya adalah timbulnya bercak-bercak kemerahan di kulit (purpurae).
BACA JUGA: Jangan Sepelekan Campak, Komplikasikasinya Bisa Meninggal Dunia
Dengan diameter 0,5-1 cm, bercak TP ini bisa segera dibedakan dari bercak demam berdarah.
Bercak seukuran kancing baju ini muncul karena adanya perdarahan spontan di bawah kulit.
Ciri khas lainnya adalah waktu perdarahan yang panjang.
Jika yang bersangkutan terluka/trauma, darah yang keluar umumnya susah berhenti.
Mengapa? Tak lain karena tidak adanya trombosit yang berfungsi sebagai pembeku darah.
Sedangkan salah satu cara mudah untuk mengetahui ada tidaknya bercak TP adalah lewat tensimeter.
BACA JUGA: Temani Perjuangan Nycta Gina Melahirkan Anak Kedua, Begini Cerita Kinos
"Pasang tensimeter di lengan lalu pompa hingga menunjukkan angka maksimal. Setelah itu amati adakah bercak yang timbul. Jika ya, berarti si ibu hamil memiliki risiko terkena TP. Pemeriksaan yang lebih akurat tentu saja lewat pemeriksaan darah. Penderita TP umumnya memiliki kadar trombosit di bawah angka 100.000/m3." Jelas Okky.
Karena itulah Moms, perhatikan asupan gizi harian, dan waspasdai geja-gejala TP.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR