Nakita.id - Menyusui adalah hal yang sangat bermanfaat bagi ibu dan bayi karena menawarkan berbagai manfaat kesehatan.
Selain itu juga, proses menyusui juga memungkinkan ibu dan anak memiliki ikatan emosional yang baik.
Air Susu Ibu mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang dalam tahap tumbuh kembang terutama pada 2 tahun pertama.
BACA JUGA: Ringgo Curhat Bjorka Sulit Disapih, Begini Cara Menyapih Tanpa Cranky
ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan, setelah itu diperlukan juga makanan pendamping ASI.
Dan setelah anak menginjak usia 2 tahun, baiknya anak disapih dari ASI.
Mengapa harus usia 2 tahun ya Moms? apa dampaknya jika anak mendapatkan ASI melebihi usia 2 tahun?
BACA JUGA: Zaskia Mecca Kesulitan dalam Menyapih Anak, Moms Begini Cara Mudahnya!
Sebuah penelitian telah menemukan, menyusui seorang anak melewati usia 2 tahun dapat menyebabkan kerusakan gigi bayi.
Semakin lama seorang ibu memberikan ASI melewati 24 bulan, semakin besar risiko kerusakan gigi pada sang anak.
48% anak-anak yang menyusui setelah usia 2 tahun mengalami kerusakan gigi.
BACA JUGA: Bak Kerajaan, Inilah Rumah Mewah nan Nyaman Nia Ramadhani Bakrie
Ketika bayi mengisap payudara ibu mereka, air liur dicegah untuk menjangkau bagian gigi mereka.
Sedangkan, saliva justru membantu memecah bakteri.
Oleh karena itu, William Bowen, profesor emeritus di Pusat Biologi Oral di University of Rochester Medical Center di New York menyarankan, agar para ibu tidak membiarkan anak-anak mereka tetap berada di puting mereka sepanjang malam.
Selain itu, ibu sang ibu juga harus membersihkan gigi bayi mereka secara teratur.
BACA JUGA: Sering Makan Daging yang Dibakar? Waspada Tingkatkan Risiko Kanker
Jika ibu harus benar-benar menyusui selama dua tahun, ada cara untuk mengurangi risiko kerusakan gigi.
The American Academy of Pediatric Dentistry merekomendasikan, orang tua membawa anak-anak mereka ke kunjungan gigi pertama mereka ketika gigi pertama muncul.
Menemukan usia yang tepat untuk menyapih bayi dari ASI dapat menjadi keputusan yang dibuat dengan dukungan seorang dokter anak, kata penulis utama studi Benjamin Chaffee, dari University of California, San Francisco.
Selain itu, membatasi asupan karbohidrat dan gula dari rongga mulut akan membantu mencegah kerusakan gigi pada anak.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | parenting.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR