nakita.id.- Seorang ibu hamil penggemar keripik singkong mendadak mual begitu melihat kemasannya, apalagi mencium baunya. Ibu hamil yang lain cemberut ketika mencium aroma kopi yang diseruput suaminya di pagi hari, padahal si ibu sendiri sebelumnya tak pernah melewatkan pagi tanpa secangkir coffe latte. Malam hari, ada yang mungkin tak akan terlelap sebelum menyantap semangkuk es krim. Ooo...tapi mengapa hasrat itu kemudian hilang di saat si ibu hamil?
Baca juga: Nafsu Makan Menurun Selama Kehamilan Ini Tanda Dan Cara Mengatasinya.
“Sekitar setengah dari semua ibu hamil kehilangan hasrat pada makanan yang sebelumnya mereka cintai. Bahkan untuk mencium baunya pun mereka mengaku merasa mual. Penyebab yang paling sering adalah karena hormon, dan biasanya ditandai dengan morning sickness, mual dan muntah di pagi hari selama beberapa minggu di trimester pertama,” kata Jennifer Wu, MD, Ahli Kebidanan dan Kandungan di Lenox Hill Hospital, New York. Pada beberapa pasiennya, Wu bahkan menemukan ada yang benar-benar kehilangan hasrat pada makanan kesukaannya sampai 9 bulan masa kehamilan. Hasrat mengomsumsi makanan kesukaannya baru muncul kembali setelah kelahiran bayinya.
Baca juga: Trik Atasi Kehilangan Nafsu Makan Saat Hamil
"Tidak ada yang benar-benar tahu mengapa kehilangan hasrat itu muncul. Tapi seperti banyak hal selama kehamilan, ceritanya mungkin dimulai dengan hormon. HCG (human chorionic gonadotropin) adalah apa yang kita pikirkan sebagai ‘biang kerok’nya, " kata Anjali Kaimal, MD, dari Massachusetts General Hospital di Boston. Asal tahu saja, hormon HCG ini banyak berperan selama kehamilan dan cenderung mencapai titik tertingginya pada trimester pertama. "HCG berada pada puncaknya di sekitar usia 11 minggu kehamilan. Itu sekitar waktu yang sama wanita mengalami mual dan muntah paling banyak. Jadi sepertinya ini semua terkait."
Hormon ini juga mungkin berada di balik perubahan bau dan rasa yang dilaporkan banyak ibu hamil. "Perempuan memiliki penciuman dan pengecapan terkait rasa yang tinggi dalam kehamilan, dan apapun dengan bau yang kuat bisa membuat mual," kata Wu.
Perubahan hormonal juga menyebabkan perempuan hamil memproduksi air liur lebih banyak. Bagi sebagian ibu, air liur banyak ini menimbulkan rasa seperti mengunyah metal. “Akhirnya hal ini membuat kita bertambah jauh dari makanan. Jadi ini tidak ada hubungannya dengan keengganan tapi orang tidak mau makan sama sekali," tambah Kaimal.
Baca juga: 5 Penyebab Menurunnya Nafsu Makan Mama Hamil
Baca juga: Kenali Penyebab Ibu Hamil Enggan Makan
Bagi banyak ahli, hormon adalah awal dan akhir dari cerita keengganan makanan. Pada dasarnya, mereka percaya bahwa tidak menginginkan makanan tertentu adalah produk sampingan dari produksi hormon selama kehamilan. Sisi baiknya, keengganan pada makanan favorit (yang biasanya bukan jenis makanan sehat), disertai mual dan muntah, punya satu tujuan “mulia”, yaitu menjauhkan si ibu hamil dari makanan yang mungkin mengandung hal-hal yang berbahaya bagi ibu atau bayi.
Untuk memperkuat pendapat ini, para ahli sepakat perempuan hamil yang mengalami morning sickness cenderung memiliki risiko kecil terjadi keguguran, lahir mati, dan bayi prematur. “Ini masuk akal mengingat di 3 bulan pertama kehamilan, bayi berada dalam tahap pertumbuhan yang paling rentan. Kalau ibunya enggan makan, berarti risiko mengasup hal-hal yang berbahaya bagi janin semakin kecil.”
Tapi Wu mengingatkan, jangan sampai keengganan makan menyebabkan perempuan menghindari nutrisi atau aspek diet tertentu yang mereka butuhkan. Seberapa pun mualnya kita saat mencium atau mengecap rasa makanan, mohon cukupkan nutrisi yang diperoleh dari makanan laut, suplemen zat besi, daging merah, dan minyak ikan. Sayuran dan buah-buahan juga tak boleh dilupakan. "Saya mengatakan, setiap perempuan hamil wajib mendengarkan tubuh mereka. Hanya makan biskuit karena mual tidak ideal karena kita butuh kalori yang cukup. " (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR