Nakita.id - Setelah kelahiran yang lancar, kesehatan seorang bayi yang baru lahir menurun secara drastis dan, pada awalnya, para dokter tak mengetahui penyebabnya.
Menurut Washington Post, para dokter melakukan serangkaian tes di unit perawatan intensif neo-natal dan menemukan penyebab kesulitan bayi tersebut bernapas adalah infeksi darah mematikan yang dikenal sebagai group B Streptococcus agalactiae (GBS) bacteremia.
Seperti yang telah dijelaskan dalam laporan yang dikeluarkan oleh Centers for Disease and Prevention, para dokter telah menangani infeksi dengan cara memberikan antibiotik selama 11 hari.
(Baca juga : 5 Ide Tak Biasa dalam Memanfaatkan Plasenta)
Namun, tak lama setelah pulang ke rumah, bayi tersebut terjangkit infeksi GBS lain dan harus kembali ke rumah sakit. Saat itulah perawat medis menemukan ibu bayi itu telah menelan plasentanya sendiri.
Ibu, yang namanya tidak tercantum dalam laporan tersebut, telah menelan plasentanya setelah sebuah perusahaan meracik dan membentuk plasenta ke dalam kapsul untuknya.
Meskipun ia mengonsumsi plasenta yang telah dikapsulkan, sang ibu menyusui bayinya sendiri dan inilah cara bakteri mematikan itu menjangkiti bayinya.
"Tiga hari setelah kelahiran bayi, ibu tersebut menerima plasenta yang kondisinya mengalami dehidrasi, kemudian dienkapsulasi dan mulai menelan dua kapsul sebanyak tiga kali sehari," kata CDC.
(Baca juga : Plasenta Lepas dan Ketuban Pecah Dini Saat Hamil)
Praktik menelan plasenta sendiri telah populer dalam beberapa tahun terakhir, karena selebritas seperti Kim Kardashian dan Januari Jones memuji manfaat kesehatannya.
Para selebritas mengklaim bahwa praktik ini dapat mengurangi risiko depresi pascamelahirkan dan meningkatkan produksi susu, memberi manfaat gizi, dan memberi ibu dorongan energi yang sangat dibutuhkan.
"Saya mendengar begitu banyak cerita saat saya mengandung, ibu dari daerah Utara yang tidak pernah makan plasenta bayi pertama mereka dan kemudian mengalami depresi pascamelahirkan," tulis Kardashian West di blognya pada 2015.
Namun, sebuah studi 2015 yang dipublikasikan di Archives of Women's Mental Health menemukan bahwa tidak ada bukti nyata dari manfaat kesehatan ini. Penulis penelitian, Crystal Clark, menemukan satu-satunya manfaat menelan plasenta adalah pengurangan rasa sakit yang lebih cepat setelah kelahiran.
(Baca juga : Mengonsumsi Plasenta Berbahaya Bagi Kesehatan)
"Dari semua penelitian yang tersedia, hanya satu yang menunjukkan potensi untuk mendapatkan manfaat, dan ini menunjukkan potensi pengurangan rasa sakit lebih cepat setelah persalinan," jelas Crystal kepada Washington Post. Beruntung dalam kasus ini, bayinya telah sembuh total begitu ibunya berhenti minum kapsul.
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR