Nakita.id - Menurut dr. Judi Januadi Endjun, SpOG dari RS Gatot Subroto, Jakarta, memang tak dapat dipungkiri ada sejumlah keluhan pasca operasi sesar yang dialami seorang ibu.
Namun tak perlu dikhawatirkan secara berlebihan karena semua itu ada solusinya.
“Patuhi saja nasihat dan petunjuk dari dokter untuk meminimalkan rasa nyeri dan menimbulkan perasan nyaman,” pesan Judi.
Berikut sejumlah keluhan yang dialami Moms pascaoperasi sesar dan solusinya.
1. NYERI DI TULANG BELAKANG
Tulang belakang terasa nyeri karena bekas suntikan epidural menjelang operasi.
Suntikan ini membuat Moms terbius secara lokal dan tidak terasa saat sayatan operasi dilakukan.
Nyeri bisa muncul kala Moms membungkukkan badan atau melakukan gerakan dengan cepat.
Keluhan ini wajar dan umumnya akan hilang dengan sendirinya.
Tip Mengatasi:
- Hindari posisi membungkuk
Kalaupun terpaksa, lakukan secara perlahan.
Jika ingin mengambil sesuatu di bawah, posisikan tubuh jongkok, bukan membungkuk.
Posisi membungkuk akan menarik posisi tulang dan otot yang sangat mungkin bisa menimbulkan nyeri.
- Hindari mengangkat beban berat
Biasanya Moms melakukannya tanpa sadar karena sebelumnya sudah terbiasa melakukannya.
Misal, memindahkan beberapa buku tebal sekaligus, mengangkat cucian bersih ke atas meja, atau panci berisi air.
Mengangkat beban berat melibatkan pergerakan dan kekuatan otot belakang sehingga sangat mungkin muncul nyeri.
- Pilih jenis olahraga yang aman
Lakukan olahraga aman seperti jalan santai, senam ringan, atau berenang.
Hindari olahraga yang butuh pergerakan cepat dan kuat untuk menghindari munculnya nyeri.
- Konsultasi tentang nyeri
Usai melahirkan biasanya Moms akan kembali ke dokter untuk konsultasi mengenai jahitan luka operasi dan kondisi umum lainnya.
Bertanya dan berkonsultasilah tentang nyeri di tulang belakang dan minta saran bagaimana mengatasinya.
2. KEBAL DI BEKAS SAYATAN
Pada umumnya, Moms akan merasa kebal di bekas sayatan operasi.
Ini disebabkan sayatan yang memutus serabut saraf di daerah tersebut. Jadi, wajar saja ya, Moms.
Seiring penyembuhan luka, 6—12 bulan, rasa kebal akan hilang bersamaan dengan tersambung kembali serabut sarafnya.
Baca Juga: Ketahuilah Moms, Ini Kondisi yang Harus Diperhatikan Jika Ibu Hamil Melahirkan Secara Caesar
Tak perlu risau, rawat saja lukanya dengan baik agar lebih cepat sembuh.
3. NYERI DAN GATAL DI BEKAS JAHITAN
Saat operasi, tujuh lapis dinding perut dibuka untuk kemudian ditutup kembali dengan dijahit.
Wajarlah bila kemudian muncul nyeri, karena dinding perut sedang melakukan proses penyembuhan.
Disamping itu, mungkin muncul jaringan parut yang dapat pula menimbulkan nyeri.
Tip Mengatasi:
- Hindari melakukan aktivitas yang dapat menekan dinding perut cukup berat, seperti: mengangkat benda-benda yang cukup berat, posisi tidur yang salah, melakukan gerakan cepat, dan lainnya.
Setidaknya sampai jahitan kering dan dokter mengizinkan Moms melakukan aktivitas-aktivitas yang cukup berat.
Jika rasa nyeri terasa begitu berat, muncul nanah, atau area jahitan terlihat tidak normal, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
- Gatal, mungkin disebabkan infeksi, semisal infeksi jamur dengan muncul peradangan dengan tanda kemerahan di kulit, cairan, terasa panas, juga nyeri jika ditekan.
Berkonsultasilah ke dokter untuk penanganan.
Gatal pun bisa disebabkan oleh reaksi kulit yang berlebihan.
Tandanya: kulit menebal dan mengeras hingga muncul keloid.
Moms bisa mengusapnya untuk meredakan gatal dan hindari menggunakan celana ketat yang dapat menggesek jahitan.
4. MUNCUL KELOID
Bagi Moms yang memerhatikan betul penampilan, biasanya keloid akan menjadi masalah besar.
Sebab, benjolan yang memanjang di bekas jahitan operasi akan sangat mengganggu.
Keloid merupakan reaksi tubuh yang berlebihan dalam proses penyembuhan luka.
Untuk kasus ini bisa disebabkan oleh paparan cairan ketuban, jenis benang jahit yang iritatif, teknik menjahit, juga bakat Moms dalam reaksi jaringan.
Tip Mengatasi:
Untuk meminimalisasinya, beberapa cara bisa dilakukan, seperti: teknik jahit yang benar, benang jahit yang tidak iritatif, diberikan obat antikeloid, menjaga luka agar tidak iritasi ataupun infeksi yang dapat merangsang terjadinya keloid.
5. JAHITAN TERBUKA
Baca Juga: Luka Jahitan Pasca Persalinan Terasa Sakit? Ternyata 3 Penyebab Ini Jadi Biang Keladinya
Dalam tiga bulan pertama kondisi jahitan belum sembuh sehingga rawan terbuka.
Penyebabnya: bisa karena teknik penjahitan yang kurang sempurna, reaksi tubuh yang berlebihan, perawatan luka yang tidak bagus sehingga muncul infeksi, atau ada trauma.
Jahitan yang terbuka di saat belum waktunya dikhawatirkan memunculkan infeksi.
Sebaiknya, sebelum operasi dilakukan, minta dokter menggunakan jenis benang jahit yang berkualitas dan melakukan yang terbaik.
Usai operasi, Moms harus merawat luka dengan baik sesuai anjuran dokter, tidak melakukan gerakan cepat, mengejan terlalu keras, dan sebagainya.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR