Menurut data statistik, perselingkuhan memang jadi faktor perceraian, meski itu tak dalam skala yang besar.
Beberapa kasus perceraian akibat perselingkuhan justru menemui ujung - bercerai kemudian menikah dengan selingkuhannya.
Hal ini sudah tak tabu lagi di dalam masalah perceraian.
Sayangnya, pernikahan yang berawal dari perselingkuhan tersebut rentan berpisah lagi.
Melansir dari Leandibuys, pasangan yang menikah karena hubungan gelap 75 persen di antaranya berakhir dengan perceraian setelah lima tahun mereka membangun rumah tangga.
Bukan karena adanya istilah ‘karma’, meski istilah tersebut kerap dilibatkan.
Alasannya, pasangan yang menikah dari hasil perselingkuhan meski merasa bahagia tetapi butuh berkali-kali lipat usaha untuk membangun kepercayaan satu sama lain dan juga pemahaman satu sama lain.
Untuk pasangan yang menikah setelah mereka berselingkuh, kehidupan mereka seolah menjadi gairah baru.
Sehingga keduanya merasa bahagia karena seolah menemukan hidup yang baru. Ini karena salah satu pihak yang dulunya berselingkuh akan merasa bahwa pernikahan terdahulunya tidak bahagia, sehingga ia menemukan kebahagiaan setelah menikah dengan pasangan yang ia inginkan dan berhasil membuatnya jatuh hati.
Ia akan menyiarkan segala hal yang buruk dalam pernikahan sebelumnya, meliputi buruknya sifat pasangan, bagaimana pernikahan mereka tak pernah menemui bahagia, tidak merasa dihargai dan masih banyak lagi.
Namun, frustasi dan kekecewaan justru akan datang dengan cepat lantaran beberapa kasus perceraian masih terus bergulir dan memaksanya berbagi ranjang dengan pasangan terdahulunya, sementara hatinya seutuhnya untuk selingkuhannya.
Source | : | nakita.id,divorcesource |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR