Nakita.id - Menjalani proses persalinan tak selalu mudah, ada saja yang menjadi kekhawatiran tersendiri yang pastinya dirasakan semua para ibu di luar bayi dilahirkan prematur yang risikonya justru semakin besar bila tidak ditangani dengan tepat.
Ketahuilah, bahwa penyakit kuning yang terjadi pada bayi prematur sangat umum dan terjadi pada hampir setiap bayi yang baru lahir.
"Tanda-tanda penyakit kuning pada bayi prematur biasanya diamati hingga dua atau tiga hari setelah kelahiran bayi," kata Dr Santanu Sen, konsultan dokter anak, di Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Mumbai.
Meskipun kondisi ini dikatakan sebagai kejadian biasa, Ibu perlu tahu bahwa ini sangat berbeda dari penyakit kuning yang dialami orang dewasa.
Bayi tidak menderita sakit kuning karena gagal hati, namun karena adanya kadar bilirubin yang tinggi dalam darah sehingga hati bayi yang belum matang tidak dapat mengeluarkannya secara otomatis.
(Baca juga : 10 Fakta Tentang Bayi kuning)
Bilirubin adalah zat kuning yang diproduksi tubuh akibat hancurnya hemoglobin dalam darah, saat tubuh menggantikan sel darah merah.
Bilirubin yang diproduksi dalam proses ini kemudian dikeluarkan dari tubuh oleh hati.
Enzim hati memecah bilirubin sehingga bisa dikeluarkan dari tubuh melalui tinja dan air kencing.
"Tapi jika bayi yang baru lahir yang hatinya tidak cukup matang, bilirubin tidak bisa dipaksakan keluar dari tubuh dan membuat kehadirannya terasa dengan membuat bayi terlihat kuning di bawah kulit dan di mata," kata Dr Santanu.
Penyakit kuning ini muncul dengan membuat bayi terlihat kuning di bagian wajah, dada, kaki dan terkadang di telapak kaki.
Bentuk ringannya bisa membuat bayi terlihat berwarna kuning pucat. "Tes darah juga dilakukan untuk memeriksa kadar bilirubin. Jika kadar bilirubin lebih dari tingkat normal untuk usia dan berat bayi, mungkin diperlukan perawatan,” tutur Dr Santanu.
(Baca juga : 5 Penyebab Bayi Kuning)
Jika kadar bilirubin tinggi, pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan untuk memeriksa apakah ada masalah mendasar. ”Tingkat bilirubin yang lebih tinggi juga dapat menimbulkan kekhawatiran seperti jika ada ketidakcocokan dalam golongan darah ibu dan bayi. Tes darah yang disebut tes coomb dilakukan untuk memeriksa status ketidakcocokan kelompok darah, " tambah Dr Santanu.
Tes coomb dilakukan untuk memeriksa apakah darah bayi memiliki antibodi tertentu yang ada dalam serum darah.
Antibodi ini menyerang sel darah merah yang menghancurkan hemoglobin dan menyebabkan kadar bilirubin lebih tinggi dalam darah.
Jika kadar bilirubin pada bayi tinggi, langkah pengobatan bisa mencakup:
Sinar matahari memecah bilirubin dalam tubuh bayi dan membuatnya menjadi zat larut air yang bisa disaring oleh ginjal dan dikeluarkan dari sistem melalui urine.
3.Transfusi darah: Jika terjadi penyakit kuning dalam kategori berat, transfusi darah mungkin diperlukan. “Jika transfusi dilakukan dengan benar, maka akan mengubah seluruh darah bayi sampai kadar bilirubin tinggi habis,” jelas Dr. Santanu.
4.Pengobatan intravena: Dalam beberapa kasus, bahkan bayi dengan sakit kuning yang parah, dapat diobati dengan imunoglobulin intravena secara efektif untuk mengurangi kadar bilirubin.
Penting untuk selalu memeriksa tingkat bilirubin bayi karena tingkat yang lebih tinggi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kernikterus, yang merupakan kerusakan otak karena tingginya kadar bilirubin.
(Baca juga : Semua Bayi Baru Lahir Cenderung Kuning)
Jangan lupa, Bu, segala nutrisi yang menyehatkan bayi adalah ASI. Jadi bayi prematur yang memiliki penyakit kuning harus sering-sering diberikan ASI.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR