Nakita.id - Setelah usia kehamilan mencapai sembilan bulan lamanya, artinya waktu kelahiran tinggal menghitung hari. Umumnya, kelahiran yang dilakukan secara normal akan mempengaruhi bentuk kepala bayi karena menyesuaikan ketika bayi berada di saluran kelahiran ibu hingga muncul di ujung vagina.
Lalu, apa yang terjadi pada kepala bayi saat kelahiran? Baru-baru ini, seorang birth photographer bernama Kayla Reeder beruntung karena berhasil menangkap beberapa momen luar biasa, yang menunjukkan apa yang terjadi pada kepala bayi saat persalinan dan kelahiran.
(Baca juga : Empat Penilaian Penting Ketika Bayi Lahir)
Dalam foto-foto tersebut, bayi itu turun dengan kepala sedikit ke samping dan inilah yang menyebabkan pembengkakan hebat. Foto-foto tersebut mengilustrasikan betapa menakjubkannya tubuh manusia, baik ibu saat melahirkan, dan bayi saat datang ke dunia.
Kepala Bayi
Agar bayi benar-benar bisa muat melalui jalan lahir, ukuran kepalanya harus pas dan cukup fleksibel. Tengkorak bayi memiliki tulang yang dirancang untuk bisa berubah-ubah bentuk karena perkembangannya belum matang.
Fleksibilitas tengkorak ini memungkinkan manusia memiliki pertumbuhan otak yang sangat cepat, tidak hanya di rahim, tapi juga setelah lahir. Dalam dua tahun pertama kehidupan seorang anak, tengkorak akan tumbuh sekitar 40%.
Hal ini juga memungkinkan pada bayi yang terlahir saat masih belum matang. Bayi manusia adalah satu-satunya yang terlahir sangat bergantung pada orang tua karena ketidakmatangan otak.
Apa yang Terjadi Sebelum Kelahiran?
Pada minggu-minggu sebelum persalinan dimulai, tubuh ibu dan bayi, mulai bersiap-siap untuk melahirkan. Sebagian besar bayi memiliki posisi kepala di bawah pada usia kehamilan 36 minggu, dengan bagian belakang kepala sedikit mengarah ke bagian depan perut ibu (posisi anterior). Ini biasanya posisi termudah untuk kelahiran, karena bayi berada di posisi pas, yakni di lekuk panggul sang ibu.
(Baca juga : Ternyata, Saat Lahir Bayi Langsung Mengenali Suara Ibunya)
Pada tahap tertentu selama minggu-minggu terakhir kehamilan, kepala bayi akan berbaring lebih rendah ke panggul. Ini dikenal dengan istilah engagement atau ketika bagian terluas dari kepala telah menetap ke panggul. Dalam posisi ini, bagian atas kepala bayi dapat menyebabkan tekanan ke leher rahim, sehingga gambarannya pun mirip seperti bentuk balon yang membengkak.
Kepala bayi mungkin mulai terbentuk agar sesuai dengan bentuk corong di dekat bagian bawah rahim. Tulang tengkorak tersebut kini akan bergantung terbalik, rendah ke daerah panggul ibu.
Apa yang Terjadi Selama Persalinan?
Pada tahap persalinan aktif pertama, kontraksi yang dialami bekerja menipis dan melebar di leher rahim. Bagian atas rahim berkontraksi ke dasar bayi, mendorongnya ke bawah ke serviks yang melebar. Lalu ada tekanan kontraksi rahim, dan didorong ke leher rahim, menyebabkan bayi meringkuk dan memasukkan dagunya ke dadanya.
Dalam posisi ini, bayi bisa memutar agar sesuai dengan panggul. Tulang di kepalanya juga perlu bergeser. Begitu leher rahim benar-benar terbuka, rahim akan memulai kontraksi kelahiran yang kuat. Ini dimaksudkan untuk menggerakkan bayi melalui serviks yang melebar, menuju jalan lahir, dan keluar dari vagina ibu.
(Baca juga : Kapan Bakteri Mulai Melindungi Bayi, Saat Lahir atau Sejak di Kandungan)
Vagina mampu meregang untuk menampung kepala bayi. Tulang tengkorak akan bergeser dan bergerak agar kepala bisa melewatinya dengan mudah. Hal ini bisa menyebabkan bentuk kepalanya menjadi memanjang.
Bagaimana dengan Bentuk Kepala Bayi yang Operasi Caesar?
Bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar mungkin sudah berada dalam posisi duduk di panggul ibu dengan waktu yang cukup awal, sehingga ia memiliki bentuk kepala tertentu. Jika operasi caesar tidak direncanakan, dan ibu sudah mengalami persalinan, maka kemungkinan bayi memiliki perubahan bentuk kepala.
Sebagian besar bentuk kepala bayi akan berubah hanya dalam waktu beberapa hari setelah kelahiran. Hebatnya, kepala bayi akan mulai berubah, bahkan dalam beberapa jam setelah kelahiran. Dalam minggu pertama kehidupan, kepala bayi harus berbentuk bulat standar, dengan bintik-bintik lunak di bagian depan dan belakang. Ini disebut fontanelles.
Terkadang, bayi juga akan memiliki apa yang dikenal sebagai caput, saat pembengkakan terjadi, setelah mendapat tekanan berkepanjangan pada kepala bayi dari serviks atau jalan lahir. Kemungkinan besar terjadi jika kantung amnion pecah sebelum persalinan dimulai, atau sangat awal persalinan.
Apakah Hal Ini Menyakitkan Bagi Bayi?
Kepala bayi dirancang agar fleksibel selama persalinan, jadi tidak mungkin menimbulkan rasa sakit. Kita tidak tahu persis apa sensasi yang dialami bayi saat mereka dilahirkan, namun kemungkinan besar mereka merasa ada banyak tekanan.
(Baca juga : Ini Alasannya Mengapa Bayi Baru Lahir Perlu Disuntik Vitamin K)
Beberapa bayi mungkin mudah tersinggung dan rewel jika mengalami persalinan yang berkepanjangan, karena tekanan pada kepala yang menyebabkan sakit kepala. Tapi dengan memberikannya lingkungan yang tenang, sentuhan dari kulit ke kulit dan pijatan lembut dapat membantu kenyamanan bayi saat bentuk kepalanya teratasi.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR