Depresi adalah gangguan mood yang mempengaruhi, tidak hanya bagaimana cara kita berpikir, merasakan dan berperilaku, tapi juga bagaimana fungsi otak kita bekerja. Kondisi tersebut mempengaruhi tiga bagian utama otak; Hippocampus, korteks prefrontal, dan amigdala.
Hippocampus bertanggung jawab untuk mengatur kadar kortisol, hormon yang dilepaskan pada saat depresi fisik dan mental. Namun, pada penderita depresi, kadar kortisol seringkali sangat tinggi yang terlalu lama, menyebabkan perubahan mood dan masalah memori.
Kadar kortisol yang berlebihan juga dapat menyebabkan korteks prefrontal menyusut, area otak yang terlibat dalam mengatur emosi dan membuat keputusan. Terakhir, depresi dapat memperbesar amigdala, area otak yang terkait dengan mengatur kesenangan dan ketakutan.
Meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan, berdasarkan penelitian mereka, Chuang berspekulasi bahwa perbedaan ini berakar pada "jaringan bawaan" otak, bagian otak yang paling aktif saat seseorang beristirahat atau melamun.
(Baca juga : Masalah Tidur Anak Bisa Membuat Orang Tua Depresi)
"Salah satu kemungkinannya adalah, dibandingkan dengan perempuan depresi, anak laki-laki yang depresi bisa lebih terlibat dalam memikirkan diri mereka sendiri. Akibatnya, kita mungkin akan mendorong lebih banyak aktivitas sosial untuk anak laki-laki yang depresi sebagai pengobatan, " saran Chuang mengakhiri pernyataan.
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Penulis | : | Ida Rosdalina |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR