nakita.id- Obat antinyamuk dengan penggunaan disemprot, dibakar, dipanaskan (dengan listrik), maupun yang dioleskan ke tubuh sebenarnya kurang disarankan mengingat banyaknya bahan kimia yang terkandung seperti senyawa kimia organofosfat dan karbamat, yang termasuk dalam golongan pestisida.
Namun demikian, jika kita ingin tetap menggunakan obat nyamuk, berikut ada saran dari dr. Endang Lestari, SpA(K) dari RSAB Harapan Kita memberikan beberapa tips sehat menggunakan obat antinyamuk:
* Sebaiknya tidak digunakan setiap hari. Bila menggunakan, lakukan di tempat yang berventilasi banyak atau ruang terbuka. Seperti; di ruang keluarga, di halaman, di beranda, di ruang kelas.
* Obat antinyamuk semprot, penggunaannya minimal 2 jam sebelum seseorang masuk ke ruangan. Ruangan ini pun harus berventilasi yang baik. Selain itu, si penyemprot harus menggunakan masker antipolusi. Idealnya, semua barang di ruangan yang disemprot setelahnya dilap dengan kain basah.
Sedangkan bahan yang terbuat dari kain atau sejenisnya yang menyerap zat kimia agar diganti. Bisa juga dengan menutup semua benda yang ada di ruangan tersebut sebelum disemprot. Sehingga kita tidak perlu repot-repot mengelap perabotan atau mencuci semua sarung bantal--guling, seprai, dan gordein.
* Untuk obat antinyamuk listrik, 2 jam sebelum penghuni ruangan masuk harus sudah dinonaktifkan. Jadi jika kita baru tidur jam 21.00, sejak pukul 16.00 sudah kita aktifkan, dan pukul 18. 00 sudah di matikan.
* Obat antinyamuk losion yang menggunakan bahan kimia sintetik dan bahan aktif DEET sebaiknya tidak digunakan oleh anak, ibu hamil, dan ibu menyusui karena kandungannya yang bersifat korosif dapat diserap kulit.
Anak balita yang berkulit sensitif dapat mengalami alergi. Atau anak mungkin keracunan karena ia memasukkan jari yang diolesi losion antinyamuk itu ke mulutnya.
* Bagi orang dewasa, jika ingin menggunakan losion pengusir nyamuk, maka gunakanlah sesedikit mungkin. Jika kulit terasa panas, perih, merah, gatal, atau tidak nyaman segera hentikan, basuh dengan air bersih mengalir, dan jangan gunakan lagi.
Sebetulnya ada cara menggunakan obat nyamuk secara alami seperti yang disarankan Dr. Setiawan Dalimartha, dari Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, jika tidak ingin repot ini itu dalam menjauhkan diri dari nyamuk, gunakan obat antinyamuk alam, contohnya:
- Minyak kayu putih. Sejak berabad-abad lalu telah digunakan untuk membaluri kulit bayi dan orang dewasa agar tidak digigit nyamuk.
- Bisa juga dengan menanam tanaman antinyamuk di pekarangan dan meletakkannya di dalam rumah. Tanaman tersebut adalah; kemangi (Ocimum basilicum), thyme (hymus vulgaris), serai, zodia, geranium (Pelargonium sp.), kayu putih (Melaleuca leucadendra L.), dan lavender (Lavandula officinalis).
Tanaman-tanaman tersebut mengandung minyak asiri yang dapat dibalurkan ke kulit sehingga nyamuk tidak mau menggigit. Cara aplikasinya cukup dengan meremas-remas atau menumbuk daunnya, lalu dibalurkan ke kulit.
Untuk aplikasi langsung, letakkan tanaman tersebut di dalam ruangan supaya efektif daya halaunya terhadap nyamuk. Perbandingan ruangan dengan tanaman, kata Dalimartha, "Ruangan 2x3 meter cukup dengan 1 tanaman zodia dengan tinggi 1/2 meter. Jika lebih dari itu luas ruangannya tentu tanamannya harus lebih banyak."
- Cara alamiah lainnya, rajin melakukan aksi 3M (menguras, mengubur, dan menutup) terhadap benda-benda di lingkungan rumah agar tak menjadi sarang nyamuk. Selain itu, pasang kasa nyamuk pada setiap lubang ventilasi. Agar tidur bisa nyenyak, gunakan kelambu di atas semua tempat tidur di rumah terutama boks bayi. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR