Penyakit Hirschsprung merupakan kondisi yang memengaruhi usus besar , sehingga menyebabkan masalah dalam proses pembuangan kotoran dan disebabkan sel-sel saraf yang hilang pada otot sebagian usus bayi.
Jika Ibu menyadari bahwa beberapa makanan tertentu menyebabkan masalah, kita sebaiknya harus waspada terhadap makanan yang dikonsumsi saat menyusui.
Beberapa makanan yang biasanya menyebabkan reaksi pada bayi yang disusui dan harus dihindari meliputi, kacang tanah, kerang, protein susu sapi, buah tertentu, gandum, kedelai, dan telur.
Walaupun beberapa makanan menyebabkan alergi pada sebagian besar bayi, semua bayi mungkin tidak alergi terhadap makanan yang sama.
Untuk menguji reaksi alergi makanan pada bayi, perlu dilakukan selama sekitar 4 minggu. Beberapa reaksi mungkin segera terjadi dan beberapa mungkin memerlukan waktu hingga satu hari penuh atau bahkan satu minggu.
Baca juga : Ini Tanda Normal Pup Bayi Baru Lahir
Berikut adalah beberapa perubahan diet yang bisa dilakukan untuk para ibu:
- Jika bayi menunjukkan intoleransi terhadap susu sapi akibat kandungan protein didalamnya, maka hindari makanan dengan protein susu sapi seperti krim, yogurt, mentega, keju, atau apapun yang mengandung kasein dan laktalbumin. Ibu harus teliti membaca label sebelum membeli produk untuk memastikan tidak mengandung protein susu sapi.
- Bagi anak-anak yang alergi terhadap telur, Ibu harus berhenti memberikan si kecil bahan makanan dari telur. Untuk yang alergi terhadap kacang, mungkin kondisi ini sedikit menyulitkan karena jejak kacang ditemukan pada susu formula bayi, sereal dan bahkan es krim.
- Terkadang, jika kita telah mengonsumsi makanan yang merangsang gas, hal itu dapat diteruskan ke bayi. Misalnya makanan kaya serat, buah-buahan, kol, brokoli, kentang, bawang putih, kembang kol, serta jagung yang sebaiknya dihindari.
- Cobalah untuk tidak mengenalkan makanan padat sebelum usianya mencapai 4 bulan, karena bayi tidak memiliki lapisan usus kecil yang tertutup sempurna terhadap alergen dan juga tidak menghasilkan enzim yang cukup untuk memecah makanan.
Sementara, begitu bayi berusia 6 bulan, Ibu bisa mulai mengenalkan zat padat secara bertahap. Jangan lupa untuk memerhatikan frekuensi, warna, dan bau feses pada bayi.
Karena sistem pencernaannya yang masih berkembang, mungkin saja bayi bisa buang air kecil beberapa kali dalam sehari atau tidak buang air kecil sama sekali selama beberapa hari. Kedua kondisi ini normal dan tidak perlu khawatir.
Baca juga : Mengenal Feses yang Sehat dan Normal Pada Bayi
Penting untuk diingat bahwa sembelit tidak umum terjadi pada bayi yang secara eksklusif diberikan ASI karena bayi butuh nutrisi seimbang antara lemak dan protein.
Namun, ketika bayi mulai diberikan susu formula untuk melengkapi ASI atau jika tidak disiapkan dengan proporsi air yang tepat, hal itu bisa menyebabkan sembelit. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR