Nakita.id - Sampai saat ini, sudah banyak penelitian dan jurnal kedokteran yang menyebutkan efek negatif dari kurang tidur. Penelitian terbaru menyebutkan ternyata kurang tidur juga bisa membuat lingkar pinggang bertambah besar.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Laura Hardie dari Universitas Leeds menyebutkan, orang yang rata-rata tidur selama enam jam semalam memiliki lingkar pinggang 3 cm lebih tebal daripada mereka yang rata-rata tidur selama sembilan jam.
Para peneliti tidak berspekulasi tentang alasan kurang tidur dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Namun, pada penelitian sebelumnya terlihat bahwa kurang tidur bisa membuat hormon ghrelin, yang berkaitan dengan napsu makan, akan dilepaskan oleh tubuh dalam jumlah berlebihan.
"Karena kami sering mendapat laporan orang dewasa yang memiliki waktu tidur kurang, dibandingkan dengan orang-orang seusianya, cenderung kelebihan berat badan atau obesitas. Temuan kami ini menyoroti pentingnya mendapatkan waktu tidur yang cukup,” jelas Dr. Hardie
Masih menurut Dr. Hardie, jumlah waktu tidur yang dibutuhkan tiap-tiap orang bisa berbeda, tapi berdasarkan pertimbangan para ahli, tidur selama tujuh sampai sembilan jam adalah waktu ideal dan paling baik untuk kebanyakan orang dewasa.
Selain bisa membuat lingkar pinggang lebih besar, waktu tidur yang lebih pendek juga dikaitkan dengan jumlah kolesterol "baik" yang lebih rendah dalam darah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kolesterol "baik" yang ada di dalam tubuh berfungsi untuk membantu melindungi jantung dan terhindar dari risiko penyakit jantung.
Penelitian yang sudah dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE ini melakukan analisis pada 1.615 orang dewasa. Selama penelitian, mereka melaporkan berapa lama mereka tidur dan asupan makan yang dikonsumsi. Selain itu, berat badan, pingkar pinggang, tekanan darah, dan sampel darah peserta juga diukur dan diambil secara teratur.
Sementara dalam penelitian sebelumnya juga ditemukan kaitan antara kurang tidur dengan peningkatan kadar tembaga dalam darah, yang bisa meningkatkan risiko kanker seseorang.
Terganggunya waktu tidur di malam hari juga menimbulkan risiko demensia sekitar 1,5 kali lebih besar. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh akumulasi protein spesifik yang berkurang di daerah otak yang terkait dengan memori, sehingga bisa mencegah terjadinya regenerasi sel otak.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR