Tabloid-Nakita.com - Selama ini kita selalu mendengar saran untuk tidur 8 jam sehari. Mama boleh rutin berolahraga dan makan makanan sehat. Tetapi kalau tidak cukup tidur, semuanya akan sia-sia. Karena tidur nyenyak adalah waktu di mana tubuh memulihkan diri dan merenerasi sel-sel, sehingga kekebalan tubuh meningkat.
Sayangnya, rutinitas dan kesibukan kerja sering membuat kita kurang tidur. Ada orang yang dalam sehari mengaku hanya tidur 5-6 jam saja. Bahkan, menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Brain and Behavior, 30 persen orang mengaku tidak butuh tidur lama. Orang-orang seperti ini sering mengaku tubuhnya kuat meskipun kurang tidur. Mereka merasa tetap bugar meskipun hanya tidur sebentar. Memang, ada orang-orang yang tidak butuh tidur lama. Tetapi jumlah orang seperti itu tidak banyak.
Tim peneliti dari University of Utah, Amerika, memeringatkan bahwa orang-orang yang mengaku hanya butuh tidur sebentar sebenarnya lebih lelah daripada yang mereka kira. Berapa lama tidur yang mereka kira butuhkan, dan seberapa lama tubuh mereka butuh tidur, adalah dua hal berbeda. Dalam penelitian yang menganalisa berapa lama orang tidur dan bagaimana tubuh mereka berfungsi tersebut, ada beberapa fakta yang diungkapkan para peneliti:
1. Orang yang mengaku butuh tidur kurang dari enam jam semalam (dianggap sebagai "orang yang tidur sebentar karena kebiasaan"), adalah orang yang lebih efisien saat tidur. Namun, fungsi otak mereka dinilai mirip dengan orang yang baru minum alkohol.
2. Rata-rata orang Amerika hanya tidur 6,8 jam semalam, kurang dari rekomentasi 7-9 jam tidur semalam. Namun sebagian orang merasa mereka tidak butuh tidur selama itu. "Kebanyakan orang yang mengaku biasa tidur sebentar, sebenarnya ingin mengatakan bahwa ia bisa tidur 6,5 jam atau kurang tapi lebih baik dari rata-rata orang," kata pakar tidur Christopher Winter, MD, dari Charlottesville Neurology and Sleep Medicine, serta penulis buku The Sleep Solution. “Kebanyakan orang yang masuk kategori itu sebenarnya akan berfungsi lebih baik jika tidur lebih lama."
3. Orang yang tak biasa tidur lama tapi mengaku lebih waspada pada siang hari juga dilaporkan memiliki kepribadian yang selalu aktif. "Jika Anda mengajak mereka ke lingkungan di mana mereka tak bisa menjauhkan diri mereka dari kegiatan yang berlangsung, kelelahan dan rasa kantuk akan mulai terasa," papar ketua peneliti dari University of Utah, Brian Curtis.
4. Meskipun tidur efisien itu hal yang baik, tetapi tetap ada batasnya. Yang dimaksud efisiensi tidur adalah berapa lama yang Mama butuhkan untuk tertidur, dan berapa kali Mama ingat terbangun tengah malam, jelas Paula Williams, PhD, direktur program pascasarjana psikologi di University of Utah. Orang yang langsung tertidur dan terus tidur lelap dinilai lebih mampu tidur efisien daripada mereka yang butuh waktu lama untuk tidur, dan bangun beberapa kali di tengah malam.
5. Kurang tidur bisa saja membuat Mama tidur lebih efisien, tapi itu karena Mama kelelahan sepanjang hari. Tak heran Mama langsung tertidur dan terus tidur sampai pagi, demikian menurut Winter. Tetapi, itu bukan hal yang baik. "Tidur terlalu efisien menandakan adanya kekurangan tidur," katanya.
6. Untuk mengetahui berapa lama tidur yang kita butuhkan, Winter menyarankan untuk mengamati kebiasaan tidur kita selama dua minggu. Catat, berapa lama yang Mama butuhkan untuk tertidur, seberapa sering terbangun, dan apakah Mama bangun sebelum alarm berbunyi. Kalau sering terbangun, mungkin Mama terlalu banyak tidur. Jika Mama butuh waktu 10-15 menit untuk tertidur, terbangun satu atau dua kali dalam semalam, dan bangun sebelum waktunya, artinya Mama tidur pada tingkat efisiensi yang tepat (terutama jika Mama cukup istirahat siang harinya).
7. Jika Mama ingin tidur lebih lama tetapi sulit mewujudkannya pada malam hari, coba redupkan lampu kamar tidur, hindari olahraga berat pada malam hari, dan menggunakan gadget sebelum tidur.
Jadi hati-hati ya, Mam, kalau Mama merasa kuat meskipun tidurnya kurang. Sebenarnya ada hal mendasar yang terjadi, yaitu lelah dan mengantuk, tetapi Mama tidak menyadarinya. Jangan lupa, kurang tidur bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh, lho.
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR