Beri anak kesempatan untuk "menjawab" dan mengartikulasikan kata-kata dengan jelas untuk membantunya mendengar suara berbeda yang orangtua gunakan agar bayi mampu meniru beberapa suara.
Bagaimana jika Ibu tidak pandai berkomunikasi dengan bayinya? Penting untuk mengetahui bagaimana dan mengapa kita harus berkomunikasi dengan bayi. Informasi ini berfungsi sebagai pengingat, baik betapa pentingnya peran kita dalam membantunya mengembangkan kemampuan bahasa.
Namun, masing-masing dari orangtua memiliki wilayah kekuatan yang berbeda. Beberapa dari kita senang berbicara terus-menerus kepada siapa saja yang mau mendengarkan, bahkan si buah hati.
(Baca juga : 4 Cara Mudah Ngobrol dengan Bayi)
Beberapa dari kita tidak suka berbicara sebanyak itu dan merasa butuh sedikit energi untuk terus mengobrol. Jika naluri komunikasi tidak muncul secara alami, jangan cepat stres.
Mulailah dengan membacakan buku cerita untuk bayi. Hal ini tentu saja lebih memudahkan bayi untuk memulai percakapan acak dengan seseorang.
Begitu kita merasa sedikit nyaman membaca, tambahkan pula cerita kehidupan kita. Semakin sering Ibu terbiasa berbicara dengan si kecil, semakin mudah mengobrol dengannya. Beberapa bayi mungkin lebih rewel lalu menangis.
Namun, ketika ia belajar cara orang lain merespons ocehannya, banyak bayi akan bersuara dan kemudian meningkat menjadi suara celoteh yang terdengar lebih mendesak sebelum langsung menangis.
(Baca juga : Cara Mendeteksi Kata Pertama Bayi)
Setiap anak itu unik dan penting untuk tidak membanding-bandingkan langsung antara bayi kita dan bayi teman atau anggota keluarga lain. Menurut penelitian, bayi mampu mengelola kemampuan berbahasa lebih tinggi pada usia 15 bulan.
Tentu, ada banyak faktor yang ikut berperan dalam menentukan kecerdasan seseorang. Studi seperti ini dimaksudkan untuk membantu para profesional, pendidik dan orangtua untuk membuat pilihan pengasuhan yang sesuai. Melakukan percakapan dengan bayi secara teratur membuat keterampilan bicara dan penggunaan bahasanya berkembang lebih cepat.
Tahun pertama kehidupan memiliki dampak besar pada kehidupan anak secara keseluruhan. Pertumbuhan dan perkembangan otak yang signifikan terjadi di tahun pertama, serta 3-5 tahun pertama. Aktivitas dan interaksi anak di awal tahun dengan orangtuanya dapat mempengaruhi pembelajaran, hubungan, keterampilan sosial, dan kesehatan masa depan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR