Orang dewasa ketika secara seksual tertarik kepada lawan jenisnya, biasanya mereka akan merendahkan nada suaranya, mengatur sikap dan perilakunya untuk menarik perhatian.
Bagi seorang pedofil, cara seperti itulah yang akan ia tunjukkan ketika ia tertarik kepada anak-anak. Kemudian, pedofil juga pendiam namun memiliki senyuman yang menawan.
Biasanya, pedofil tidak banyak bicara dan bergaul dengan orang-orang dewasa. Saat mereka diajak berkumpul bersama warga sekitar yang seusianya, mereka biasanya akan menolak halus disertai dengan senyuman.
Diagnostics and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-IV) menjelaskan, pedofilia sebagai fantasi seksual, hasrat impulsif, atau perilaku yang melibatkan aktivitas seksual dengan anak di bawah umur yang berulang setidaknya selama enam bulan.
(Baca juga : Ini Cara Ajari Anak Melindungi Diri dari Pedofilia)
Kemudian, seseorang bisa dikatakan sebagai pedofil jika ia berusia minimal 16 tahun dan setidaknya lima tahun lebih tua dibandingkan anak di bawah umur yang menjadi korban.
Bagi pedofilia, mereka juga memiliki kecenderungan kompulsif untuk menyiksa anak-anak, suka mengasingkan diri namun agresif.
Pelaku kejahatan seksual ini juga sebenarnya bisa tampil seperti masyarakat pada umumnya. Namun, mereka kerap merasa rendah diri, terisolasi, mengalami disforia internal, dan juga ketidakmatangan emosi.
Mereka juga sering mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang dewasa lainnya dan juga punya kecenderungan antisosial, narsistik, dan juga ketergantungan.
Tak hanya itu, beberapa penelitian tentang pedofilia sebelumnya menemukan, penderita pedofilia cenderung memiliki IQ 10-15 poin lebih rendah dibanding rata-rata.
(Artikel ini sudah ditayangkan di tribunnews.com dengan judul: Ayah, Bunda Waspada! Ini Fakta Lengkap Soal Istilah 'Loli' dan Ciri-ciri Pedofilia)
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR