Nakita.id - Merokok adalah kesenangan. Merokok adalah sebuah aktivitas pereda stres.
Saat sebatang rokok diisap dalam-dalam, kemudian asapnya dihembuskan kuat-kuat, semua beban yang ada di kepala seolah sirna, melayang dibawa asap, kemudian hilang dalam sekejap seperti asap.
Tapi tahukah, di balik kebahagian ayah, ada banyak derita yang harus ditanggung si kecil yang dekat dengan ayah.
Okelah ayah merokok di kamar, di ruang tamu, atau di mana pun yang ayah suka. Meski si kecil tidak berada di tempat atau jauh di ruangan itu, itu tidak berarti si kecil tidak terkontaminasi racun rokok.
Asap-asap yang dikepulkan tetap menempel pada benda-benda di sekitarnya, pada boneka kesayangan anak, bantal, bantal, sofa, dan benda lainnya.
Asap itu pun masih cukup beracun dan berdampak negatif pada anak.
Hal yang perlu ayah tahu, orang yang tidak merokok tapi dekat dengan perokok (perokok pasif) seperti bayi lebih banyak mendapatkan efek buruk ketimbang perokok aktif (perokok itu sendiri).
Melalui penelitian, diketahui efek negatif yang diterima perokok pasif dua kali lebih besar daripada perokok aktif.
Mengapa bisa seperti itu? Simak penjelasan dr. HM. Vinci Ghazali, Sp.A, dari RS MMC Kuningan Jakarta, asap yang mengepul langsung dari rokok adalah asap rokok yang pertama.
Selanjutnya, asap yang diisap lalu dikepulkan kembali oleh si perokok itulah yang disebut asap rokok kedua.
Asap inilah yang banyak dihirup anak.
Dampak asap rokok yang kedua ini lebih berbahaya daripada yang pertama.
Sebabnya, asap yang sudah masuk ke dalam paru-paru si perokok, pada saat diembuskan ke luar turut membawa semua bakteri, kuman, dan bibit penyakit lainnya.
Jelas, udara yang diembuskan adalah udara yang sangat kotor, sehingga risiko terkena efek bahayanya menjadi dua kali lipat.
ANAK LEBIH MENDERITA
Jika anak dipaksa menjadi perokok pasif, mengapa ia lebih menderita? Berikut 6 derita yang harus dijalani anak saat mengisap asap rokok:
1. Ketahuilah, kondisi paru- paru anak terutama anak balita lebih kecil dibanding milik orang dewasa. Dengan begitu mereka lebih rawan terkena efek negatif rokok.
2. Sistem kekebalan tubuh mereka juga belum terbangun sempurna, akibatnya mereka lebih mudah terkena radang pernapasan.
3. Selain itu, anak kecil bernapas lebih cepat daripada orang dewasa. Akibatnya, mereka lebih banyak menghirup zat-zat kimia berbahaya per berat tubuh mereka dibandingkan orang dewasa pada saat yang sama.
4. Yang harus diketahui pula, "Anak-anak hanya memiliki sedikit pilihan dibanding orang dewasa. Mereka tidak mampu protes saat sang ayah atau orang dewasa merokok di depannya, kan?"
5. Saat anak menghirup rokok, dia menghirup dua efek negatif sekaligus. Pertama, asap dari rokok yang bisa mengiritasi saluran pernapasannya. Racun yang terkandung dalam rokok — jumlahnya mencapai 4000-an jenis zat beracun— akan mengiritasi saluran pernapasan.
Kedua, asap buangan dari mulut perokok yang membawa bibit penyakit. Umumnya, penyakit-penyakit yang terbawa adalah penyakit-penyakit saluran pernapasan, seperti penyakit batuk dan bronkhitis. Juga penyakit-penyakit paru-paru jika si perokok kebetulan mengidapnya.
Memang, dampak ini tidak bisa langsung dirasakan anak, tapi jika jangka waktu keterpaparan asap rokok itu sangat lama, maka risiko terkena penyakit itu sangat besar.
6. Akibat iritasi oleh asap rokok, epitel yang bertugas menyapu kotoran di saluran napas menjadi tidak berfungsi karena hancur.
Akibatnya, terjadi penggerusan hingga sebagian dinding epitel rusak atau hancur.
Akibatnya, sebagian dinding saluran napas akan mengalami kekosongan epitel atau satu dinding terisi epitel beserta rambut getar, dinding lainnya kosong.
KIAT MENGHINDARI ASAP ROKOK
1. Jangan merokok di rumah. Jika orang lain yang merokok, misalnya sopir atau tamu, minta orang tersebut tidak merokok di dalam rumah. Minta para perokok agar keluar dari rumah jika mereka ingin merokok.
2. Bila seseorang terpaksa merokok di dalam, tempatkan di ruanganyang memiliki ventilasi bagus agar asap rokok langsung keluar ruangan.
3. Bantu orang lain agar berhenti merokok.
4. Jika Anda sendiri perokok, jauhilah area rumah dan anak-anak. Sebab, meskipun Anda sudah selesai merokok, masih banyak zat-zat berbahaya yang tertinggal di udara dan "Menanti anak atau keluarga yang lain menghisapnya."
5. Jika Anda dan anak-anak sedang berada di luar rumah, beritahu orang lain yang merokok, bahwa Anda sangat terganggu jika mereka
merokok di dekat si kecil.
6. Di dalam mobil, janganlah merokok atau jangan memberi izin orang lain merokok ketika jendela sedang tertutup.
7. Jika berada di restoran atau bar, mintalah untuk duduk di area bebas rokok.
8. Ajarkan prinsip kehati-hatian ini kepada pegawai atau pekerja.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR