Nakita.id - Madu sudah dipercaya sejak dulu sebagai penambah kekebalan tubuh hingga penggunaan untuk kebutuhan kecantikan perempuan yang fenomenal.
Namun sayang, madu yang berkhasiat tinggi ini justru dapat membahayakan bayi. Mengapa?
Memberikan madu kepada bayi di bawah satu tahun tidak disarankan karena dapat berisiko sembelit, menurunnya tingkat kesadaran bayi, pusing hingga mengalami kesulitan menelan. Biasanya, efek tersebut akan bereaksi 8 hingga 36 jam setelah bayi mengonsumsi madu.
"Ada kuman yang sangat suka dengan madu namanya Clostridium botulinum," kata dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A (K) dalam diskusi media di Jakarta, Senin (14/8/2017).
(Baca juga : Agar Bayi Tidak Rewel, Ibu Tidak Boleh Stres)
Hal serupa juga disampaikan ahli dari Food Standards Agency, Inggris, yang menyebutkan jika sistem pencernaan bayi belum sempurna, bakteri Clostridium botulinum bisa berkembang dan memproduksi racun mematikan penyebab botulisme, penyakit yang menyebabkan kekakuan otot yang terkadang bersifat fatal.
Hal tersebut terjadi karena sistem pencernaan bayi di bawah usia satu tahun belum cukup matang dalam mencerna madu, sehingga membuat senyawa botulinum yang ada pada madu berkembang biak pada usus bayi.
Dr. Ariani melanjutkan, "Nah yang bahaya kalau pelumpuhan di otot nafas, bisa bahaya. Jadi karena risiko terlalu tinggi, madu tidak boleh dikasih pada anak di bawah usia 1 tahun."
(Baca juga : Anak Suka Madu)
Jika terlanjur masuk ke dalam tubuh, maka bakteri ini akan tumbuh di dalam usus dan melepaskan neurotoxin yang dapat mengakibatkan kelumpuhan otot-otot sehingga anak mengalami diare atau tidak bisa buang air besar.
Madu yang asli atau sudah dicampur dalam makanan juga tidak disarankan untuk diberikan pada bayi berusia kurang dari 12 bulan.
Pada dasarnya tidak semua madu memiliki kandungan toksik botulinum. Banyak masyarakat dan orangtua yang telah terbiasa memberikan madu sejak usia anak mereka masih bayi, bahkan ketika anak usianya kurang dari satu tahun dan tidak terjadi reaksi yang serius atau keracunan botulisme.
(Baca juga : Daging Boleh Menjadi Padatan Awal untuk Bayi)
Namun, meski kondisi keracunan jarang terjadi, tidak menutup kemungkinan jika hal tersebut bisa saja terjadi pada si kecil. Bila Ibu terlanjur memberikan si kecil madu, konsultasikan segera kondisi bayi kepada dokter untuk mencegah keracunan.
Menurut ahli pengobatan natural dan holistik dr. Ivan Hoesada, madu berkualitas baik umumnya tidak mengandung bakteri Clostridium botulinum. Kandungan antioksidan dalam madu dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit.
"Pada anak usia setahun keatas yang sedang aktif bergerak, madu juga bisa diberikan sebagai sumber energinya," tutup dr. Ivan.
(Artikel ini sudah ditayangkan di Kompas.com dengan judul: Bahaya Konsumsi Madu pada Bayi)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR