Nakita.id - Selama ini sudah banyak pandangan mengenai sindrom anak tengah yang beredar di masyarakat. Konon, anak tengah cenderung merasa kurang mendapatkan perhatian dari orangtua, dibandingkan dengan anak pertama dan bungsu. Tetapi, apakah hal ini memang benar dirasakan oleh si anak tengah, atau hanya sekadar mitos belaka?
Menurut buku You're the Better Parent Than You Think, yang ditulis oleh Dr. Ray Guarendi, anak-anak tengah sering merasa terjepit karena tidak mendapatkan perhatian penuh seperti yang dirasakan oleh anak tertua atau yang termuda. Menurutnya, anak-anak dengan kakak dan adik memiliki "perasaan terisolasi dan tidak diakui".
"Mereka tidak bisa mendapatkan perhatian orangtua yang biasa diberikan kepada anak sulung, atau sikap santai orangtua kepada si bungsu. Anak tengah akan merasa tersesat dan terjebak di antara kedua saudaranya tanpa posisi atau perlakuan khusus untuk dirinya sendiri," kata Dr. Guarendi.
Tetapi, pendapat Dr. Guarendi ini belum benar-benar diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang terkontrol, sehingga belum ada bukti pasti bagaimana perilaku anak menurut urutan kelahirannya. Meskipun anak-anak tengah pasti menunjukkan sifat-sifat bawaan tertentu sejak lahir, tetapi tidak ada penelitian yang jelas mengenai bagaimana urutan lahir bisa memengaruhi kepribadian mereka.
Mungkin memang benar bahwa anak tengah tidak selalu mendapat perhatian sebanyak anak sulung yang lahir lebih dulu, tapi hal ini tidak selalu menimbulkan rasa kebencian pada mereka. Psikolog Dr. Catherine Salmon, salah satu penulis The Secret Powers of Middle Children, memberi contoh nyata tentang bagaimana stereotip negatif anak-anak tengah seringkali tidak akurat.
"Tentu saja, teori ini didasarkan pada gagasan bahwa kurangnya perhatian adalah hal yang buruk. Banyak orang sebenarnya tidak suka menjadi pusat perhatian, dan benar-benar berkembang saat mereka ditinggal sendiri. Meskipun anak lainnya mungkin justru sebaliknya," jelas Dr. Salmon.
Jadi ketika berbicara mengenai anak-anak yang lahir di antara kakak dan adiknya, mereka tidak bisa dikelompokkan secara bersama-sama. Apakah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang penuh kebencian atau tidak, harus dilihat per kasus berdasarkan kepribadian masing-masing orang.
Di antara sekian dampak negatif menjadi anak tengah, ternyata anak-anak ini juga memiliki keunggulan lho, Bu. Mereka sering dianggap sebagai anak yang paling mandiri, cakap, dan berpikiran terbuka dalam mencoba keterampilan dan hal baru, atau menjaga hubungan yang baik dengan orang lain. Menurut penelitian, anak tengah umumnya juga mampu menjalin hubungan dengan berbagai kepribadian dan mereka menguasai seni negosiasi, yang bisa menyamai kesuksesan seseorang yang berpengalaman.
Hal ini membuktikkan bahwa perilaku anak benar-benar tergantung pada kepribadian mereka, bukan urutan kelahirannya. Jadi saat merasa khawatir dengan sifat-sifat yang tidak baik pada anak tengah, jangan hiraukan urutan kelahirannya, tapi lebih baik ketahui diri anak sebenarnya. Karena jika anak tengah dibesarkan dengan baik, seperti anak lainnya, kemungkinan besar dia akan menjadi anak yang hebat.
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR