Nakita.id - Mungkin sampai sekarang, ibu-ibu yang telah membesarkan anaknya dari bayi hingga batita belum sepenuhnya mengerti apa yang diinginkan anak-anaknya. Di usianya ini, mereka cenderung menjadi seseorang yang pengatur.
Mulai dari mengatur tempat duduk, celana mana yang ingin dipakainya, dan makanan apa yang ia inginkan untuk makan siang. Tapi, ketika kita berbicara tentang pikiran dan emosi yang anak tunjukkan, mereka masih memiliki cara yang sulit dipahami kedua orangtua.
Menurut para ahli, ini panduannya untuk membantu Ibu memahami bahasa tubuh si kecil dan apa yang diinginkannya sebenarnya.
(Baca juga : 4 Perilaku Anak yang Sebaiknya Jangan Dianggap Sepele dan Dibiarkan)
1# Bila anak tidak menatap mata kita
Arti: Anak merasa malu.
Saat anak mengalihkan tatapan mereka, mereka seperti ingin mengatakan bahwa mereka kewalahan dan perlu istirahat sejenak dari segala aktivitas. Tapi, setelah anak berusia dua tahun, anak mulai mengembangkan kapasitas emosinya yang mulai sadar terhadap diri sendiri seperti rasa malu.
"Ketika anak menolak untuk melihat Anda, itu berarti ia menyadari bahwa tindakannya mungkin mengecewakan Anda," kata psikolog Kristin Lagattuta, PhD, asisten profesor di Center for Mind and Brain di Universitas California.
2# Anak ingin membawa semua boneka binatang miliknya ke tempat tidur untuk menemaninya
Arti: Anak sedang merasa ketakutan.
Anak sesekali memeluk selimutnya lalu baru bisa tidur nyenyak? Atau anak mulai mengambil begitu banyak barang-barang kesayangannya, seperti boneka untuk menemaninya tidur setiap malam?
"Ini adalah usia ketika imajinasi seorang anak mulai ’lepas landas’, dan ia mulai mengalami mimpi buruk dan menganggap isi lemari berisi monster," jelas Kerstin Potter, direktur program pendidikan anak usia dini di Harcum College, Pennsylvania.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR