Nakita.id - Saat ini penyakit batuk pilek sedang mewabah.
Hal ini terjadi karena cuaca sedang dalam masa peralihan, dari musim penghujan ke musim panas, dimana virus mudah sekali berkembang biak, lalu menyebar dan menginfeksi siapa saja yang daya tahan tubuhnya lemah.
Saat anak terkena batuk pilek, papar dr. Liliyanty Chandra, SpA, dari RS Admira—Kayu putih Raya, Jakarta Timur, tentu dia akan tersiksa, tidak bisa tidur, susah bernapas, makan tidak enak, badan nyeri, pusing, lemas.
Sebagai orangtua sudah seyogyanya membantu meringankan sakit yang dialaminya.
Adapun penanganan yang bisa dilakukan oleh orangtua di rumah:
Pertama, memberikan kenyamanan pada anak. Temani anak saat sakit agar anak nyaman. Usahakan kamar anak kondisinya nyaman, bersih, tidak gelap dan pengap, sejuk juga wangi. Hanya dengan cara itu anak akan merasa nyaman, dan otomatis dia akan rileks, sehingga daya tahan tubuhnya bisa kembali meningkat.
Kedua, melakukan upaya agar anak dapat segera memulihkan staminanya dengan cara:
1. Minum air putih hangat sesering mungkin. Ini akan membantu proses pengeluaran slem (cairan) lebih cepat. Dengan cara ini otomatis bisa mengurangi batuk, dan hidung mampat.
2. Untuk anak yang sudah besar, balita hingga usia SD, sudah bisa diajarkan untuk untuk mengisap uap air panas di ember, misalnya pagi dan sore hari selama 10—15 menit atau semampunya. Ini adalah sebuah cara inhalasi sederhana untuk melonggarkan saluran napas dan mengeluarkan slem. Jika mau bisa ditambahkan satu ibu jari jahe, sejumput cengkeh, satu sendok makan garam, yang didihkan bersama satu liter air.
3. Kompres hangat sekitar hidung, kening, muka dan dada selama 30 menit sampai satu jam. Fungsinya membuat pernapasan anak lega, dan mengeluarkan slem.
4. Anak di atas satu tahun, boleh kita berikan madu, jus buah-buahan sesering mungkin. Bermanfaat untuk mempercepat bangkitnya daya tahan tubuh untuk melawan infeksi virus.
Baca juga : Langkah Ringankan Batuk Pilek
5. Istirahat. Sejak anak menunjukan gejala batuk pilek sebaiknya tidak dibiarkan main keluar rumah, juga bersekolah. Lakukan permainan non atraktif di rumah untuk menghilangkan rasa bosan. Anak dianjurkan untuk bedrest. Biasanya 3 hari kemudian kondisinya sudah membaik.
6. Berjemur di bawah sinar matahari pagi di bawah jam 7, baik dilakukan. Fungsinya untuk melawan virus, menghilangkan/mengeluarkan slem atau ingus, juga meredakan batuk.
7. Untuk melonggarkan pernapasan yang mampat, teteskan ke lubang hidung anak cairan garam fisiologis. Cairan ini mudah didapatkan di apotek. Ikuti petunjuk pemberian obat yang tertera dalam kemasan dan brosur, atau 2—3 tetes sudah cukup.
8. Untuk hidung anak yang mampat, sebaiknya saat tidur bantalnya ditinggikan.
9. Jika saat tidur anak terbatuk-batuk, upayakan dia tidur dalam posisi tengkurap/telungkup. Dengan posisi ini napas anak akan lega, dan bisa meredakan batuk.
10. Jika anak demam tinggi, di atas 38 derajat celcius, sebaiknya berikan penurun panas paracetamol.
Baca juga : Mengatasi Batuk Pilek
Ketiga, orangtua bisa mencoba melakukan fisioterapi sederhana pada anak di rumah. Tujuannya untuk membantu anak mengeluarkan slem lewat fases, atau mulut—dengan batuk atau meludah, juga bisa membuat napasnya menjadi plong, dan meredakan batuk. Berikut adalah cara-caranya:
Baik adanya hal ini dilakukan rutin, pagi—siang—sore, atau saat anak batuk-batuk yang cukup mengganggunya.
Kiat Agar Anak Tidak Mudah Terserang Batuk Pilek
Jika batuk pilek berlangsung lebih dari 2 minggu atau ditemukan salah satu dari kondisi berikut ini: Batuk berlangsung terus menerus, demam tinggi 72 jam (bayi 12 jam), sesak napas, kuku jari dan bibir tampak biru, penurunan kesadaran, sebaiknya anak segera dibawa ke RS untuk mendapat pertolongan.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR