Nakita.id - Sekali selingkuh tetap selingkuh! Nyatanya, menurut studi terbaru pernyataan tersebut bukan hanya ungkapan semata, tapi fakta ilmiah.
Penelitian tersebut menemukan, orang-orang yang selingkuh dalam hubungan pertama mereka kemungkinan besar akan melakukan hal sama di hubungan berikutnya, bila dibandingkan dengan mereka yang selalu setia.
(Baca juga : Hati-hati, Selingkuh Berisiko Sebabkan Kematian)
Faktanya, melakukan hubungan seksual dengan seseorang selain pasangan dalam hubungan pertama membuat mereka berselingkuh tiga kali lebih besar ke pasangan berikutnya.
Mereka yang selingkuh bukan karena jahat, tetapi selingkuh mampu mengurangi kepekaan otak dari emosi negatif yang terkait dengan kebohongan.
"Apa yang kita pelajari dan yang disarankan orang lain adalah faktor kuat yang mencegah kita untuk tidak selingkuh yang merupakan reaksi emosional kita terhadapnya, betapa buruknya perasaan kita pada dasarnya, dan proses adaptasi mengurangi reaksi ini, sehingga memungkinkan kita untuk selingkuh lebih banyak," ungkap penulis Neil Garrett.
(Baca juga : Wanita Ini Menghukum Suaminya yang Selingkuh dengan Cara Ekstrim)
Pada awalnya, orang-orang yang berselingkuh menganggap bahwa tindakan ini buruk, tapi karena telah berselingkuh lebih dari sekali, mereka akhirnya menyesuaikan diri dengan cara mereka dan merasa tidak bersalah apabila mengulanginya di kemudian hari.
Berita buruknya, studi ini mengungkapkan bahwa orang-orang yang diselingkuhi di masa lalu berisiko dua kali lebih mungkin ditipu di masa depan.
Penelitian yang dipublikasikan jurnal online Archives of Sexual Behavior ini didasarkan pada hasil 484 peserta, di mana hasil mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi di otak saat seseorang berbohong, dan bagaimana berbohong bisa menjadi begitu mudah.
Yang terjadi saat seseorang berbohong
Berbohong memang wajar dilakukan siapapun karena otak manusia dilengkapi dengan mekanisme anti-kebohongan yang kita sebut hati nurani.
Saat kita berbohong, kita merasa tidak enak, dan ini mencegah kita untuk melakukannya lagi.
Namun, bagi sebagian orang, berbohong berulang kali ternyata bisa mengurangi rasa bersalah yang mereka rasakan.
(Baca juga : Inilah Tanda Anda Sudah Selingkuh Tanpa Disadari)
Para peneliti meneliti amigdala, area otak manusia terkait dengan emosi yang menyala ketika seseorang mencoba berbohong. Namun, setelah kebohongan berulang, respons aktivitas di bagian ini menjadi melemah.
Tapi, sebaiknya kita dan pasangan harus saling mencintai dan menghargai perasaan masing-masing. Jangan sampai satu kesalahan bisa mengakhiri bahtera rumah tangga yang bahagia ya!
(Sumber : Once A Cheater Always A Cheater May Have A Scientific Basis)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR