Nakita.id – Tak hanya perubahan fisik saat hamil, Ibu juga akan mengalami perubahan emosional yang tak bisa ditolak. Nah perubahan emosional ini berubah-ubah berdasarkan trimester kehamilannya. Psikolog Keluarga Tara de Thouars, BA, M.Psi., memaparkan berbagai perubahan yang mungkin terjadi.
Baca juga: Sering Marah Saat Hamil Muda? Ini Sebabnya!
Trimester pertama
Perubahan emosinal di awal kehamilan biasanya disebabkan oleh kekhawatiran mengenai kondisi janin. Ketakutan akan adanya masalah atau keguguran saat hamil sangat mungkin terjadi. Menurut Amerian Pregnancy Association, sebanyak 80% keguguran umumnya terjadi di awal kehamilan.
“Morning sickness yang terjadi di awal kehamilan juga sangat mungkin mengubah mood ibu hamil,” ujarnya di sela-sela acara Media and Blogger Gathering oleh SGM Bunda di Jakarta, Kamis (24/8).
Menurut Tara, salah satu cara yang perlu dilakukan menghadapi perubahaan mood di awal kehamilan ini adalah banyak berbagi pengalaman atau cerita dengan pasangan dan kerabat.
Baca juga: Jangan Suapi Anak di Saat Anda Emosi
Trimester kedua
Berbeda dengan trimester pertama, Ibu akan menghadapi perubahan emosional yang disebabkan oleh fisik yang berubah.
Perut yang mulai terlihat membesar sangat mungkin menyebabkan rasa percaya diri Ibu jadi turun. Akhirnya Ibu jadi lebih banyak butuh perhatian dan bergantung pada orang lain.
Nah untuk mengatasi ini, Ibu harus melihat sisi-sisi positif sepanjang kehamilan. Cobalah untuk membangun komunikasi yang baik dengan pasangan.
Dukungan Ayah sangat dibutukan pada Ibu yang melewati masa-masa trimester kedua ini. Pujian sederhana sekalipun dapat meningkatkan rasa percaya diri Ibu.
Baca juga: Alasan Tidak Boleh Emosi Saat Hamil!
Trimester ketiga
Ibu yang biasanya aktif bergerak dan bekerja mungkin mengalami perubahan emosional yang cukup signifikan di akhir kehamilan.
Ibu harus mulai mengurangi kegiatan akibat keterbatasan fisik. Selain itu, kekhawatiran mengenai proses melahirkan juga muncul.
“Pikiran apakah bayi lahir dengan sempurna, takut sakit yang dirasakan saat melahirkan jadi yang paling banyak dirasakan,” tambah Tara.
Untuk itu, Ibu harus lebih banyak memperkaya diri dengan pengetahuan soal proses melahirkan. Jika Ibu tahu mana yang benar, pastinya Ibu tak lagi merasa khawatir.
Jangan lupa berbagi atau mencari tahu pengalaman melahirkan dari orang-orang sekitar. Berbagi ketakutan yang dirasakan juga sangat baik untuk mengatasi perubahan emosinal selama kehamilan. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR