Nakita.id - Dijuluki sebagai "otak kedua", apa yang dirasakan oleh usus yang ada di dalam perut, merupakan salah satu indikasi penting bagi kesehatan. Meski kenyataannya, apa yang dirasakan usus seringkali diabaikan oleh pemiliknya.
Menurut penulis buku The Mystery Gut, Profesor Kerryn Phelps dan Jaime Lee Chambers, dengan mengetahui bagaimana cara mengendalikan kesehatan usus, hal ini dapat mengubah hidup seseorang karena peran usus sangat penting pada kesehatan.
Usus memiliki sistem saraf yang sangat kompleks. Saat merasa gugup misalnya, seseorang disebut merasakan ada "kupu-kupu" di dalam perutnya. Karena itulah, menurut Profesor Phelps, hal pertama yang paling penting dilakukan untuk menjaga kesehatan usus adalah dengan mengenali tanda-tanda kesehatan usus baik dan buruk.
"Ada banyak gejala ‘bendera merah’ yang umum terjadi pada usus jahat. Mulai dari yang dirasakan pada perut, seperti kembung, sakit perut, dan buang air besar tidak beraturan, sampai yang tidak berhubungan langsung dengan perut, misalnya ‘brain fog’, kelelahan, sakit kepala dan sejenisnya, bisa menjadi indikator fungsi usus buruk,” jelas Profesor Phelps.
Tetapi, jika merasakan gejala yang sebelumnya belum pernah dirasakan namun terus terjadi, jangan menganggapnya tidak berhubungan dengan usus. Seorang dokter bahkan mengatakan beberapa jenis obat yang dikonsumsi mungkin saja bisa memengaruhi kesehatan usus karena dapat mengganggu penyerapan nutrisi.
Sedangkan mengenai tanda-tanda usus baik, Profesor Phelps mengatakan, indikator umumnya adalah yang berkaitan dengan buang air besar. Jika seseorang buang air besar secara teratur, usus terasa baik dan tidak ada makanan yang mengiritasi perut, maka secara umum mereka bisa dinyatakan sehat.
"Kesehatan adalah hal yang sangat sulit untuk didefinisikan. Tapi jika Ibu tidak merasakan sakit, itu mungkin pertanda kesehatan usus yang baik," kata Profesor Phelps.
Dia menyebut, aturan praktis untuk menjaga kesehatan usus adalah dengan menerapkan prinsip ‘think health, think gut’ atau ‘memikirkan kesehatan, maka pikirkan usus’.
Hindari Makan Saat Stres
Jika sudah bisa mengenali tanda-tanda usus baik dan buruk, lalu bagaimana caranya untuk menjaga kesehatan usus?
"Mengonsumsi makanan secara teratur dan pada waktu yang sama setiap hari, sangat penting. Ibu juga perlu memerhatikan jumlah gizi dalam makanan, terutama pastikan untuk mendapatkan cukup banyak cairan, serat, dan makanan nabati,” Profesor Phelps berbagi tips.
Berolahraga, atau paling tidak menjaga tubuh tetap bergerak, juga bermanfaat untuk usus. Selain itu, menghindari makan di bawah tekanan adalah ide bagus karena usus sangat rentan terhadap emosi.
Terakhir, cobalah untuk perhatikan bahasa ‘tubuh’ yang dikeluarkan oleh usus. Dengan memiliki gambaran mengenai apa yang bisa dan tidak bisa diterima oleh usus, maka secara tidak langsung bisa diketahui kesehatan tubuh secara keseluruhan.
"Hal-hal yang kadang tidak langsung berkaitan dengan usus, bisa saja menjadi indikatornya," kata Profesor Phelps.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR