Nakita.id - Banyak pasangan yang susah mendapatkan keturunan beralih ke fertilisasi in vitro (IVF) / bayi tabung hingga rela membayar mahal demi melakukan perawatan kesuburan.
Tapi beberapa kasus menyatakan, pasangan yang sebelumnya memutuskan untuk mengadopsi anak bisa memancing kehamilan alami. Benarkah?
Perempuan yang berusia 35 tahun atau lebih tua dianggap "geriatrik" (usia lanjut ibu) pada masa-masa usia kehamilan. Kemungkinan infertilitas ditandai jika perempuan tidak dapat hamil setelah melakukan hubungan seks tanpa kondom selama satu tahun.
Tingkat kesuburan diyakini menurun di usia pertengahan 30-an, di mana banyak perempuan muda mengalami masalah kesuburan, dan perempuan yang usianya di atas 35 hamil dengan cepat tanpa intervensi medis.
(Baca juga : Penting! Ini Alasan Kuat Mengapa Perempuan Sulit Hamil)
Kehamilan menjadi fenomena yang sangat luar biasa kompleks, memang banyak hal yang bisa menjadi sangat benar atau sangat salah dalam perjalanan menuju memiliki seorang bayi. Berikut adalah beberapa teori menarik tentang apa yang dapat memengaruhi keberhasilan kehamilan alami setelah IVF.
Sekitar 1 dari 10 perempuan di usia subur (15 sampai 49) terkena endometriosis, atau sekitar 176 juta perempuan di seluruh dunia. Kondisi ini menyebabkan jaringan mirip dengan lapisan di dalam rahim untuk ditanam di luar rahim.
Hal ini menciptakan jaringan parut yang menyakitkan pada dinding pelvis, ovarium, saluran tuba, rahim, kandung kemih dan usus. Dan gejalanya meliputi periode nyeri, ovulasi, dan hubungan seksual, perdarahan berat, kelelahan dan ketidaksuburan.
Terkadang, ketika seorang perempuan hamil melalui IVF, tubuhnya memiliki waktu untuk pulih dari endometriosis, bahkan jika ia tidak tahu bahwa ia memilikinya.
(Baca juga : 6 Kesalahan Umum yang Bikin Susah Hamil)
"Pengobatan kesuburan dapat mengatasi endometriosis yang tidak terdiagnosis pada kebanyakan kasus," jelas Dr. Sunny Jun dari Center for Reproductive Medicine (CCRM) Colorado di San Francisco.
"Pada perempuan dengan endometriosis, penyakit yang sensitif hormonal, kehamilan mencegah ovulasi terjadi sepanjang masa gestasi. Oleh karena itu, penyakit ini ditekan sehingga memungkinkan lingkungan betina berpotensi menjadi lebih menguntungkan bagi kehamilan berikutnya."
Singkatnya, karena seorang perempuan tidak lagi menstruasi saat hamil, endometriosisnya hilang dan ia lebih mungkin hamil lagi secara alami.
Seperti kasus dari Michelle (nama belakang dirahasiakan) yang berasal dari Tennessee. Ia sempat mengalami lima kali keguguran dan ketidaksuburan selama bertahun-tahun.
Lalu ia memutuskan untuk pergi ke Guatemala untuk mengadopsi seorang bayi perempuan. Empat bulan setelah merawat anak adopsinya, Michelle akhirnya hamil secara alami.
(Baca juga : 5 Masalah Kesehatan Yang Menyebabkan Sulit Hamil)
"Dokter kebidanan baru saya memberitahukan tentang bagaimana saya harus rileks dan itu terjadi setiap saat setelah saya mengadopsi bayi," kenangnya dalam sebuah email.
Kehamilan secara alami bisa terjadi karena mereka yang merasakan rileks daripada stres dan kecemasan berlebih. Penelitian telah dilakukan dan jumlah kehamilan tak terduga pada perempuan tidak subur setelah mengadopsi anak secara statistik tidak jauh lebih tinggi daripada kehamilan tak terduga pada perempuan yang berhenti menjalani perawatan kesuburan, tanpa perlu mengadopsi.
Meskipun hanya mengandalkan rasa rileks tidak disarankan, stres diketahui memengaruhi tubuh dan jiwa seseorang.
"Meskipun tidak ada studi definitif yang menunjukkan bahwa stres bisa berdampak langsung pada kesuburan, kecuali dalam kasus di mana stres dikaitkan dengan perubahan siklus haid, penurunan stres dapat membantu mencapai hasil positif," kata Dr. Sunny.
"Bagi beberapa perempuan, setelah anak pertama mereka, tekanan untuk hamil secara signifikan mereda dan dengan penurunan stres serta kurangnya penggunaan kontrasepsi, kehamilan alami mungkin terjadi," lanjutnya.
(Baca juga : Sering Begadang Bisa Bikin Susah Hamil)
Banyak pasangan yang mencoba hamil didiagnosis dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, yang berarti tidak ada penyebab spesifik, seperti kurangnya sel telur atau kualitas sperma yang buruk.
Bagi perempuan yang sulit hamil atau yang memiliki pasangan dengan kualitas sperma sangat rendah, IVF bisa sangat efektif.
Data menunjukkan bahwa sekitar 20 persen orang yang memiliki bayi dengan IVF dapat hamil secara alami di kemudian hari.
"Selama ada sperma, sel telur dan jalan terbuka bagi keduanya untuk bertemu, selalu ada kesempatan untuk hamil spontan," kata Dr. Erika Munch, ahli endokrinologi reproduksi dan spesialis ketidaksuburan di Texas Fertility Center.
(Sumber : Is a Woman More Likely to Get Pregnant Naturally After Adoption or IVF?)
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR