Kanker ovarium memang sering tidak terdeteksi sampai menyebar di dalam panggul dan perut.
Pada tahap akhir ini, kanker ovarium lebih sulit diobati dan berakibat fatal.
Pembedahan dan kemoterapi umumnya digunakan untuk mengobati kanker ovarium ini.
Kanker ovarium stadium lanjut dapat menyebabkan beberapa gejala spesifik.
Tanda dan gejala kanker ovarium mungkin termasuk:
- Perut kembung atau bengkak
- Cepat merasa kenyang saat makan
- Berat badan turun
- Rasa tidak nyaman di daerah panggul
- Sering konstipasi (susah buang air besar)
- Sering buang air kecil
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
Memang belum diketahuu secara pasti apa yang menyebabkan kanker ovarium.
Namun wanita dengan ciri berikut memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker ovarium:
- Kanker ovarium dapat terjadi pada semua usia tetapi paling sering terjadi pada wanita usia 50 hingga 60 tahun.
- Sebagian kecil kanker ovarium disebabkan oleh mutasi gen yang diwarisi dari orang tua.
Gen yang diketahui meningkatkan risiko kanker ovarium disebut gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2).
Baca Juga : Berita Kesehatan: 11 Penyakit Autoimun Yang Perlu Diwaspadai, Bisa Muncul Karena Stres!
- Orang dengan dua atau lebih kerabat dekat dengan kanker ovarium, memiliki peningkatan risiko kanker ovarium.
- Mereka yang menjalani terapi menggunakan hormon estrogen, terutama dengan penggunaan jangka panjang dan dalam dosis besar.
- Usia saat menstruasi dimulai dan berakhir
Memulai menstruasi pada usia dini atau mengalami menopause pada usia lanjut, atau keduanya, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.(*)
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR