Baca Juga : Jangan Lagi Taruh 5 Bahan Ini di Wajah, Diantaranya Putih Telur dan Jeruk Nipis
Terutama ketika awal Anji mencoba membuat channel Youtube sendiri untuk tontonan khalayak, tepatnya tahun 2014 silam.
"YOUTUBE SAMA DENGAN TV. Ketika banyak orang protes tentang acara TV, YouTube jadi tempat menyenangkan buat mencari konten-konten bagus yang biasanya tidak terekspos.
.
Sampai hari ini juga begitu sih, kalau sudut pandangnya adalah ‘Banyak konten bagus yang tidak terekspos’.
YOUTUBE MASIH SAMA.
Kita bisa menonton apapun yang sesuai sama hobi atau apapun yang kita suka, dengan cara berlangganan ke kanal favorit atau tinggal ketik di kolom pencarian.
TAPI YOUTUBE JADI BERBEDA,
ketika bicara soal konten yang trending.
Waktu saya baru memulai jadi Kreator, tahun 2014, trending YouTube penuh konten-konten seru. Lucu. Edukatif.
Ada juga yang konten kacrut.
Tapi ya tetap YouTube banget (agak susah saya menjelaskan ‘YouTube banget’ itu apa)," tulis Anji.
Baca Juga : Usai Digerebek dan Diperiksa Polisi, Angel Lelga Minta Maaf dan Unggah Status Ini di Instagram
Tetapi, Anji merasakan perubahan dari konten Youtube masa kini yang justru tak jauh beda dengan tayangan televisi.
Anji merasa banyak tayangan televisi yang justru berkembang biak dan tersebar luas di Youtube.
Salah satunya konten Youtube tentang Vicky Prasetyo gerebek Angel Lelga yang berawal dari tayangan televisi menjadi konten penikmat Youtube.
Ia menilai tayangan tersebut yang mampu menduduki trending nomor 1 Youtube justru sebuah konten sampah.
Anji menegaskan bukan sang artis yang menjadi berita yang disebut sampah, melainkan isi kontennya.
"Lalu ketika YouTube hits, penontonnya semakin banyak dan konten-konten TV menjejali isinya, kolom trending jadi sering berisi sampah.
Seperti ini.
Saya gak bilang Artis-artisnya sampah, tapi kontennya," lanjutnya.
Source | : | YouTube,Instagram |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR