Nakita.id - Pendarahan vagina selama kehamilan dapat terjadi mulai dari trimester pertama hingga trimester ketiga menjelang persalinan.
Pada trimester pertama pendarahan yang terjadi sering dikaitkan dengan masalah keguguran atau kehamilan ektopik yang biasanya juga berujung pada keguguran.
Namun Moms patut lebih mewaspadai bila pendarahan ini terjadi pada trimester kedua hingga ketiga.
Baca Juga : Catat 7 Tanda Kritis pada Trimester Ketiga, Segera Hubungi Dokter
Hal ini karena pada usia kehamilan ini pendarahan bisa menjadi tanda dari suatu komplikasi penyakit.
Perdarahan dapat disebabkan oleh sejumlah alasan potensial yang harus diwaspadai bersama.
Kondisi umum perdarahan pada trimester kedua dan ketiga misalnya saja serviks yang meradang.
Perdarahan yang terlambat tertangani dapat menjadi ancaman bagi kesehatan ibu atau janin.
Selain itu ada juga kemungkinan pendarahan karena masalah plasenta.
- Abrupsi plasenta
Pendarahan vagina dapat disebabkan oleh plasenta yang terlepas dari dinding uterus sebelum atau selama persalinan.
Hanya 1% wanita hamil yang mengalami masalah ini, dan biasanya terjadi selama 12 minggu terakhir kehamilan.
Baca Juga : Berbagai Penyebab Plasenta Terlepas , Moms Perlu Waspada Dampaknya!
Namun Moms sebaiknya tetap mewaspadainya.
Tanda-tanda kondisi ini antara lain adanya pendarahan dan sakit perut hebat.
Ada beberapa kondisi perempuan yang lebih rentan mengalaminya.
Beberapa perempuan yang berisiko lebih tinggi untuk kondisi ini antara lain:
- Sudah memiliki anak
- Berusia 35 tahun atau lebih
Baca Juga : Plasenta Terlepas Sebelum Waktunya, Ini Cara Penanganan Agar Janin Selamat
- Pernah mengalami gangguan sebelumnya
- Mengalami kondisi anemia sel sabit
- Kondisi tekanan darah tinggi
- Riwayat trauma atau cedera pada perut
- Pengguna kokain
Selain kondisi plasenta yang terlepas, pendarahan juga bisa ditengarai oleh kondisi plasenta previa.
- Placenta Previa
Plasenta previa terjadi ketika plasenta terletak rendah di uterus yang sebagian atau seluruhnya menutupi serviks.
Kondisi ini dianggap sangat serius dan membutuhkan perawatan segera.
Baca Juga : Bisa Menutupi Jalan Lahir, Catat Penyebab Plasenta Previa Ibu Hamil
Kelainan plasenta ini terjadi pada 1 dari 200 kehamilan.
Perdarahan pun biasanya terjadi tanpa rasa sakit.
Ada beberapa kondisi perempuan yang lebih rentan mengalaminya.
Perempuan yang berisiko lebih tinggi untuk kondisi ini termasuk:
- Sudah memiliki anak
- Operasi sesar pada kelahiran sebelumnya
- Operasi lain di rahim
- Hamil anak kembar atau kembar tiga
Saat mengalami pendarahan ini Moms sebaiknya memerhatikan beberapa kiat atau penanganan yang tepat.
Beberapa hal mendasar yang perlu diketahui tentang perdarahan:
- Jika Moms mengalami pendarahan, Moms harus selalu memakai pad atau panty liner.
Hal ini dilakukan agar Moms dapat memantau berapa banyak mengalami pendarahan dan jenis perdarahan apa yang Moms alami.
Baca Juga : Sering Minum Air Kelapa Selama Hamil, Ini yang Akan Terjadi Pada Janin
- Moms tidak disarankan memakai tampon atau memasukkan apa pun ke area vagina, seperti douche atau hubungan seksual
- Jika Moms juga mengalami salah satu gejala lain yang disebutkan sebaiknya segera hubungi dokter.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | american pregnancy association |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR