Arteoklerosis
Mi instan mengandung lemak trans.
Lemak ini meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah, sehingga dapat menyebabkan risiko penumpukan atau terseumbatnya pembuluh darah.
Penyumbatan pembuluh darah disebut juga arteoklerosis yang dapat memicu beberapa masalah kardiovaskular seperti hipertensi, serangan jantung, juga stroke.
Mi instan juga mengandung garam yang tinggi.
Pola makan tinggi mineral seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga : Gisel Dikabarkan Gugat Cerai Gading, Begini Unggahan Pengasuh Gempita
Obesitas
Nutrisi dalam mi tidak menyediakan cukup kalori yang diperlukan untuk semua aktivitas tubuh.
Oleh karena itu, sering makan mi instan bisa memicu kelebihan beban karbohidrat dan lemak, dengan mudah menyebabkan Moms obesitas.
"Wanita yang makan mi instan dua kali seminggu atau lebih memiliki risiko sindrom metabolik yang lebih tinggi daripada mereka yang makan lebih sedikit, atau tidak sama sekali, terlepas dari apakah gaya diet mereka jatuh ke dalam kategori makanan cepat saji tradisional," kata Hyun Shin, doktor di Harvard School of Public Health.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | oddity central,tribunnews,kompas,Next Shark |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR