Nakita.id - Beredarnya kabar peceraian Gisella Anastasia dan Gading Marten begitu mengejutkan sekaligus mengundang simpati publik.
Selalu terlihat kompak dan harmonis, tak sedikit pihak yang meminta keduanya tetap bertahan demi putri semata wayang mereka Gempita Nora Marten.
Gisel melalui kuasa hukumnya, Andreas Sapta Finandy menjelaskan pemicu perceraian mereka.
Andreas mengatakan, rumah tangga Gisel dan Gading sebenarnya sudah lama mengalami cekcok.
Namun, mereka berdua selalu berusaha menyembunyikan keretakan itu dan bertahan demi anaknya.
"Kalau secara general percekcokan sudah lama tapi saya lihat mba Gisel dan mas Gading sangat baik sekali untuk menjaga masing-masing nama baik mereka," kata Andreas, kuasa hukum Gisel dilansir dari laman Grid.id.
Baca Juga : Pernikahan Terlihat Harmonis, Sabai Dieter Bocorkan Sifat Buruk yang Ia Benci dari Suami!
Andreas mengatakan keduanya sengaja menutupi keretakan rumah tangga mereka demi profesionalitas pekerjaan, apalagi mereka masih harus melakukan banyak pekerjaan di hadapan publik.
Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading, Komentar Para Artis Ini Bikin Haru: 'Kuatkan Kaki untuk Melangkah!'
Gisel nampaknya sudah memikirkan secara matang, apa konsekuensinya dengan ia menyudahi rumah tangganya.
Bahkan, kuasa hukum Gisel juga menuturkan bahwa Gempita ternyata pernah menyaksikan kedua orangtuianya beradu argumen kendati bukan pertengkaran.
Melalui masalah tersebut, keduanya ingin mendidik Gempita jika masalah bisa diselesaikan melalui argumentasi yang baik.
Memang Moms, sudah seharusnya anak tidak menyaksikan secara langsung masalah yang sedang dihadapi kedua orangtua.
Kehidupan dalam pernikahan tak selamanya berjalan mulus, kadangkala hal yang sepele bisa berujung pertengkaran hebat jika tak diselesaikan dengan kepala dingin.
Baca Juga : Ardi Bakrie Iseng Bikin Polling Kecantikan Sang Istri di Instagram, Reaksi Nia Ramadhani Tak Disangka!
Hal itu sebenarnya wajar, namun akan menajdi masalah baru jika pertengkaran tersebut dilakukan di hadapan Si Kecil.
Masa kecil anak yang seharusnya diisi dengan kenangan indah dan bermakna, akan menjadi memori buruk jika terus menerus menjadi penonton relasi buruk kedua orangtua.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: 3 Cara Mengatasi Pilek Secara Alami!
Jika hal tersebut terjadi dalam frekuensi yang intens, maka dampaknya akan buruk bagi tumbuh kembang dan psikologis anak.
Dr. Ji Su Hong, salah satu pakar perkembangan anak dari Washington University School of Medicine, di St. Louis, seperti yang dimuat di The Journal of Pediatrics mengimbau para orangtua agar menghindari bertengkar di hadapan buah hati.
Berikut ini beberapa dampak buruk yang akan dirasakan anak jika sering terpapar pertengkaran orangtuanya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Deretan Penyakit Berbahaya Penyebab Perut Buncit, Hati-hati!
- Anak akan membenci orangtua karena dianggap tidak bisa menunjukkan kasih sayang
Ketika sedang bertengkar, barang tentu setiap orang sulit untuk mengontrol emosi karena tak akan ada salah satu yang bersedia mengalah.
Disini, anak akan menilai bahwa orangtua yang seharusnya menjadi panutan tidak lagi saling menyayangi.
Baca Juga : Punya Istri Berkarir Cemerlang, Ternyata Suami Najwa Shihab Tak Sukai 3 Hal Ini Dari Sang Istri!
Bahkan, tak menutup kemungkinan anak kedepannya akan mencari figur lain yang dapat ia jadikan panutan untuk mengambil keputusan dalam hidupnya.
- Anak menjadi tertutup dan enggan untuk dekat dengan orangtua
Jika si kecil sudah terpapar amarah orangtua yang bertengkar sejak kecil, anak akan cenderung tertutup dan enggan untuk terbuka dengan orangtuanya.
Seharusnya orangtua mampu menjadi konsultan dan teman untuk anak. Hal ini tak akan bisa tercapai jika anak sering melihat orangtua berdebat, apalagi berujung pertengkaran.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: 3 Cara Mengatasi Pilek Secara Alami!
Untuk itu, akan lebih bijak jika orangtua sebisa mungkin tidak bertengkar di depan anak dan menyelesaikan masalah di ruangan tertutup demi kesehatan mental anak pada tumbuh kembangnya.
- Anak cenderung tidak peduli terhadap aturan
Sejatinya orangtua harus mampu menjadi teladan bagi anak, setiap orangtua tentu ingin anak menuruti ajaran yang sudah diterapkan di rumah.
Namun, hal ini tentu tak akan terjadi jika sering melihat orangtuanya sering memperlihatkan masalah yang sedang terjadi di depan anaknya.
Anak akan tidak peduli dengan aturan yang sudah dibuat oleh orangtua namun malah dilanggar.
Baca Juga : Mengenal Mindful Parenting Demi Psikologis Anak Lebih Baik dan Bahagia
- Anak tidak betah di rumah
Sudah semestinya rumah menjadi tempat utama bagi anak merasakan keamanan dan kenyamanan untuk mengembangkan diri sebelum melangkah ke luar rumah.
Namun, jika anak sering terpapar pertikaian orangtua, besar kemungkinannya anak akan mencari aktivitas di luar rumah yang lebih menyenangkan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Deretan Penyakit Berbahaya Penyebab Perut Buncit, Hati-hati!
Anak akan lebih bahagia berada di luar rumah untuk mencari ketenangan yang tidak ia dapatkan di rumah.
- Menimbulkan efek traumatis hingga dewasa dalam hubungan
Sudah banyak penelitian yang membuktikan, anak yang terbiasa menyaksikan perdebatan dan orangtua bertikai setiap hari akan menumbuhkan trauma dalam dirinya.
Tak menutup kemungkinan, Si Kecil akan sulit membina komunikasi dengan orang lain dalam lingkup pergaulan, bahkan enggan menikah saat kelak ia sudah dewasa.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Kenali Penyebab dan Ciri-Ciri Rahim Turun
Dengan begitu, penting Moms untuk mencari waktu yang tepat untuk menyelesaikan masalah dengan pasangan agar anak tak perlu membayar akibatnya.
Source | : | Journal of American Pediatrics,Grid.ID,the asian parent |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR