Membicarakan persoalan keluarga ini kepada keluarga besar, menurut Irma, tidak selalu tepat.
"Pertimbangkan dulu apakah masalah kita justru akan menambah beban keluarga atau tidak. Namun, kalau ada anggota keluarga yang bisa dipercaya dan membuat nyaman, silakan," ujarnya.
Kendati demikian ada sisi lain yang mungkin belum banyak terungkap, tentang mekarnya cinta dan pengertian baru, setelah tersingkapnya sebuah perselingkuhan.
Potensi inilah yang lantas melahirkan pertanyaan, benarkah perselingkuhan tidak sepenuhnya negatif seperti yang selama ini dibayangkan?
Saran untuk memiliki perspektif yang "lebar" mengenai perselingkuhan, tanpa melabeli atau melakukan generalisasi, mungkin bisa menjadi awal bagi pasangan yang mengalami persoalan ini.
Sebab, tak jarang ada orang yang mampu keluar dari persoalan perselingkuhan, dan muncul menjadi pribadi yang lebih baik dalam ikatan perkawinan.
Ada kemesraan yang justru muncul setelah seseorang menyadari kekeliruan dalam sebuah hubungan gelap yang akhirnya tersingkap.
Tumbuhnya rasa dan kemesraan bagi pasangan yang pernah selingkuh pada dasarnya adalah bagian dari evaluasi ulang dari apa yang telah terjadi.
Sebuah kondisi di mana pasangan yang mungkin sempat terasing satu sama lain, kehilangan hubungan yang mesra, dan terjerumus dalam kebodohan, bisa bangkit kembali.
Lebih dari itu, perselingkuhan dapat memicu perasaan takut kehilangan, yang bukan tak mungkin membawa orang untuk kembali memiliki intensitas relasi yang lebih baik, setelah sempat merenggang.
Baca Juga : Mulan Jameela dan Mayangsari Dianggap Menikah dari Hasil Selingkuh, Ini Efek Menikah dengan Selingkuhan
Sebagai buntut dari terungkapnya perselingkuhan, bagi beberapa orang mungkin bisa kembali memiliki tingkat kedalaman dan kejujuran, serta keterbukaan dengan pasangan.
Hal itu juga yang mungkin menjadi pangkal penyebab renggangnya hubungan di masa sebelumnya, hingga berakhir dengan perselingkuhan.
Pada bagian selanjutnya, kondisi tersebut pun mengembalikan keintiman erotis dengan pasangan, yang mungkin pula pernah sirna saat terjadi affair.
Mungkin pula, itu ada hubungannya dengan rasa takut kehilangan, yang membuat mereka yang ada di dalamnya mengambil tindakan untuk mempertahankan hubungan lebih erat.
Dengan kata lain, proses pemulihan pasca perselingkuhan bisa menjadi hal yang memperkuat sebuah hubungan.
Lagi pula, tidak semua berharap adanya kehancuran dan kelelahan emosional yang menyertai proses tersebut, baik bagi diri sendiri maupun pasangan.
Para pakar, seperti dilansir laman 360nobs, meyakini, perselingkuhan menggeser persoalan dari porsi yang sedemikian berat, hingga beranjak ke akar permasalahan.
Pada bagian ini, pasangan yang mengalami kondisi semacam itu dapat belajar tentang orang yang kesepian, hingga akhirnya sampai pada keputusan untuk tak mengakhiri perkawinan.
Dengan demikian, efek ketidaksetiaan dapat mengubah pernikahan dengan cara yang positif, yakni membawa pasangan lebih dekat, bahkan dibandingkan di masa-masa sebelumnya.
Kendati demikian, -tentu saja, penyelesaian perselingkuhan semacam ini tak lantas meniadakan trauma, yang telah menodai ikatan suci pernikahan.
Proses pemulihan setelah perselingkuhan bisa menjadi proses yang sangat melelahkan dan bahkan berakhir dengan hancurnya perkawinan.
Meski bisa pula menjadi permulaan baru bagi hubungan yang lebih baik.
Terancam Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Bersumpah Tak Lakukan Apapun pada Anak Nikita Mirzani
Source | : | Kompas.com,Huffington Post,psychology today |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR