Nakita.id.- Sudah diketahui oleh umum bahwa kanker masih menjadi momok yang menakutkan bagi penderitanya.
Sebabnya kanker masih menjadi penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Moms yang Bangun Pagi Terhindar Risiko Kanker Payudara, Studi
Dikutip dari situs milik Yayasan Kanker Indonesia, kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker.
Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian.
Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal.
Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.
Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40-an.
Baca Juga : Diet Kepalan Tangan, Fenomena Diet Baru yang Bikin Cepat Langsing
Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut.
Karena pengaruhnya yang ganas bagi tubuh, para peneliti pun terus mencari inovasi terapi pengobatan yang paling ampuh untuk membunuh sel kanker dan kekebalan tubuh.
Dikutip dari situs The Hufftington Post, baru-baru ini peneliti di Inggris menemukan bahwa virus hasil rekayasa genetik dapat digunakan untuk membunuh sel kanker.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Serangan Jantung Masih Teratas Penyebab Kematian, Lakukan Ini Agar Jantung Sehat
Hebatnya lagi, virus yang telah dimodifikasi ini hanya menargetkan untuk membunuh sel kanker bukan sel sehat sehingga lebih minim efek samping.
Untuk sementara virus yang dikembangkan oleh ilmuwan di Oxford University ini hanya menyerang sel kanker kulit atau karsinoma dilansir Nypost.
"Selama ini terapi kanker yang ada turut membunuh sel sehat sehingga menyebabkan gangguan kekebalan di tubuh pasien.
Dengan rekayasa genetik ini, virus hanya menghancurkan sel kanker dan melindungi sel sehat," ujar Dr Kerry Fisher yang bertindak sebagai peneliti utama.
Baca Juga : Ingin Cepat Langsing Pasca Melahirkan? Manfaatkan Stroller Untuk Olahraga
Fisher menambahkan, pihaknya menggunakan virus yang disebut enadenotucirev, yang sudah melalui uji klinis untuk mengobati karsinoma. Virus ini dibiakkan untuk menginfeksi sel kanker saja.
"Bahkan ketika sebagian besar sel kanker dalam karsinoma terbunuh, fibroblast dapat melindungi sel-sel kanker yang tersisa dan membantu mereka untuk pulih dan berkembang," tambah dia.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Di Balik Alasan Tubuh Boleh Gemuk Tapi Perut Harus Rata!
Menurut Fisher, hingga saat ini, belum ada cara untuk membunuh sel kanker tanpa merusak bagian tubuh lainnya.
Teknik baru yang digunakannya ini secara bersamaan menargetkan fibroblas sembari membunuh sel kanker diharapkan dapat menjadi upaya untuk mengurangi penurunan sistem kekebalan tubuh saat terserang kanker.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Bau Mulut? Coba Cek Apa Yang Moms Minum
Keefektifan terapi ini mulai terlihat hasilnya pada beberapa pasien kanker kulit di London, dan peneliti berharap dapat segera mengaplikasikannya pada jenis kanker yang lain. (*)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | The Huffington Post,Yayasan Kanker Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR