Nakita.id - Mengeringkan sebuah danau, atau lebih tepatnya menguras air danau bukanlah pekerjaan yang mudah.
Selain itu, untuk melakukan hal itu tentu juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan dengan kata lain harus ada alasan kuat untuk melakukannya.
Namun, dalam sebuah kasus yang beredar di Shangyu Gaowu petugas melakukan upaya pengeringan danau karena muncul sebuah lelucon di masyarakat.
Baca Juga : Hotman Paris Beli Makanan di Pedagang Pinggir Jalan, Pemandangan Tak Biasa
Melansir dari China Press pada Kamis (21/11/2018), hal itu bermula dari sebuah acara menangkap bebek, sebuah acara Karnaval Air Gongyu di Shangyu Gaowu.
Acara tersebut dimulai sejak 16 November yang menampilkan sejumlah program menarik, termasuk dekorasi perahu nelayan dan memancing bebek di atas air.
Di antaranya ada 50 orang pendaftar, namun tanpa diduga pada hari terakhir program acara ini harus terhenti pada 18 November.
Baca Juga : Dikenal Menyehatkan, Amankah Ibu Menyusui Minum Teh Hijau?
Hal itu lantaran muncul desas-desus yang mengatakan bahwa seorang penangkap bebek berjuang keras di air dan kemudian ia tenggelam di danau tersebut.
Akibatnya desas-desus ini menyebar hingga ke telinga tim penyelamat, akhirnya mereka melakukan upaya pencarian dan bekerja sama dengan Angkatan Pertahanan Sipil, dan Polisi.
Mereka melakukan upaya pengeringan danau dengan menggunakan pompa air untuk mengalirkan air.
Baca Juga : Melly Goeslaw Doakan Persiapan Lamaran Rossa Lancar! Akan Menikah?
Namun, meski air semakin surut, mayat orang yang disebutkan juga tak kunjung ditemukan, hingga akhirnya tim penyelamat mengumumkan hasil pencarian mereka pada 19 November.
Seorang juru bicara Biro Kesejahteraan menegaskan, tidak ada yang merasa malu dalam insiden ini.
Meski dalam kesulitan saat melakukan upaya pengeringan danau, mereka tidak menemukan mayat yang dimaksud.
Untuk itulah mereka membuktikan bahwa desas-desus yang muncul di masyarakat adalah murni sebuah lelucon.
Meski setelah insiden ini, kembali muncul rumor bahwa hal itu untuk membuat para pesaing mundur dalam kompetisi menangkap bebek.
Sikap mengagumkan yang ditujukan oleh tim penyelamat mendapat apresiasi, karena sikap profesional dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan.
Namun, yang disayangkan acara ini berakhir begitu cepat hanya karena munculnya sebuah lelucon di masyarakat.
(Artikel ini sudah terbit di Intisari.id dengan judul: Gara-gara Sebuah Lelucon, Danau Sampai Harus Dikuras Habis, Memangnya Seperti Apa Leluconnya?)
Source | : | intisari.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR