Nakita.id - Setiap bayi yang terlahir rupanya sudah diberkahi dengan temperamen bawaan.
Walau kelak nantinya banyak faktor yang menentukan kepribadian serta perilakunya di masa mendatang, Moms sebaiknya perlu mengetahui agar bisa melakukan penanganan yang lebih dini.
Tentunya temperamen bawaan ini berbeda antara satu bayi dengan bayi lainnya.
Baca Juga : Sederhana! Inilah 6 Aktivitas Stimulasi Agar Bayi Cerdas
Namun, temperamen ini jangan dulu diartikan emosi yang negatif ya Moms.
Temperamen tersebut oleh pakar perkembangan anak didefinisikan sebagai reaksi emosional yang disebabkan oleh faktor biologis dan pengasuhan atau lingkungan.
Banyak ahli menyebutkan bahwa temperamen pada bayi tersebut ditunjukkan berdasarkan enam ciri yang saling memiliki keterkaitan satu sama lain.
Memberikan penanganan yang tepat menjadi penting karena pada masa ini bayi tengah mengalami tugas perkembangan emosional trust vs mistrust, berdasarkan teori perkembangan sosioemosi dari Erikson.
Baca Juga : Berbagai Cara Alami Redakan Batuk Bayi Tanpa Obat, Moms Harus Tahu
Artinya, bayi bisa memiliki pribadi yang percaya atau tidak percaya pada orang disekitarnya, bergantung dari respon dan stimulasi pengasuhan yang diberikan.
Nah, Moms yuk kenali ciri-cirinya.
1. Easy Baby
Anak dengan karakter ini umumnya memiliki jadwal yang lebih teratur.
Artinya ia punya keseharian yang rutin misalnya mulai dari jam makan, tidur, hingga buang air besar.
Pada orang yang baru atau lingkungan baru, bayi tipe ini cenderung lebih mudah terbuka atau menerimanya.
Baca Juga : Tanda-tanda Bayi Mengalami Pneumonia, Rentan Terjadi Pada Si Kecil!
Namun bayi cenderung tidak merespons apa yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.
Bayi dengan tipe ini lebih banyak memiliki mood yang positif.
Aktivitas yang ia lakukan pun terbilang cukup dan tidak berlebihan.
Walau terbilang 'mudah' mengatasinya, namun Moms sebaiknya tetap cepat tanggap dalam menghadapinya agar ia tetap mengembangkan 'trust' dalam dirinya.
Bayi dengan kecenderungan lebih tenang ini pun sebaiknya tetap diberikan stimulasi bahasa sesering mungkin, khususnya dari orangtua agar kelekatan bisa terjaga.
2. Slow to warm Baby
Bayi dengan karakter ini terkadang punya jadwal yang teratur namun sering juga tak punya keseharian yang pasti.
Anak dengan tipe ini cenderung masih aktif secara normal.
Tipe bayi ini diketahui menjadi kepribadian yang paling banyak dimiliki populasi bayi di dunia.
Baca Juga : Beberapa Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Bayi Cegukan, Bahaya!
Jika menghadapi suasana baru, bayi tipe slow to warm lebih sering menghindar.
Artinya, ia lebih peka terhadap lingkungan di sekitarnya dibandingkan tipe easy baby.
Moms mungkin akan mengalami saat ketika Si Kecil beberapa kali menunjukkan emosi agak negatif karena memang ia lebih sensitif dengan perubahan di sekitarnya.
Untuk menanganinya, Moms harus tetap cepat tanggap dan jangan bereaksi berlebihan.
Baca Juga : Selain Madu, 4 Makanan Ini Dilarang Diberikan pada Bayi 0-1 Tahun
Misalnya saja ketika ia menangis saat didatangi orang baru, sebaiknya Moms berusaha menenangkan dan memberikan kenyamanan, bukan dengan mengagetkan atau mengeluarkan nada tinggi saat berbicara.
3. Difficult Baby
Anak dengan karakter ini mungkin saja tidak punya jadwal yang teratur sama sekali dalam kehidupan sehari-hari.
Karakternya tersebut membuat anak cenderung sulit beradaptasi dengan perubahan di sekitarnya.
Kegiatan yang tidak teratur membuat Si Kecil sering menunjukkan emosi yang negatif, seperti mudah menangis atau mudah takut.
Baca Juga : Ini Trik Sederhana Agar Bayi Tidak Susah Makan dan Bisa Makan Lahap
Mungkin terdengar cukup melelahkan, namun kabar baiknya bayi dengan kepribadian ini akan lebih aktif dan interaktif.
Jangan kaget jika anak dengan tipe ini akan memiliki banyak kegiatan yang ia lakukan sehari-hari.
Dalam merawat bayi dengan kepribadian ini, sebaiknya Moms bersikap lebih sabar dan tidak berlebihan dalam merespon.
Apapun karakter dan temperamen yang dimiliki oleh Si Kecil, penting bagi Moms untuk tahu cara menghadapinya.
Bukan berarti ada kepribadian yang baik atau buruk, khususnya untuk temperamen ini.
Hal ini karena untuk kedepannya akan lebih banyak faktor yang bisa menentukan perilaku dan moral yang baik.
Source | : | Modul perkembangan anak |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR