Prof. Iwan menegaskan, flu atau pilek tidak perlu diobati dengan antibiotik. Virus flu tidak mempan antibiotik.
Bila ada komplikasi infeksi dengan kuman saja, antibiotik dibutuhkan. Ini pun jarang sekali terjadi. Hanya 5% dari semua kasus flu yang pernah ada.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan : 4 Pengobatan Stroke Ini Ternyata Hanya Mitos
Kalau kita terbiasa minum antibiotik, bahayanya kuman di tubuh menjadi kebal terhadap antibiotik. Akibatnya, dosis yang nanti kita gunakan akan semakin besar.
Efek paling buruk adalah datangnya kematian bila dosisnya sudah terlalu tinggi.
Maka disarankan, bila kita mendapat obat dari dokter sebaiknya menanyakan jenisnya dan untuk apa. Maksudnya supaya tahu apa yang kita makan. Hal semacam itu bisa kita tanyakan kepada apoteker saat mengambil obat.
Bila hanya pilek, pilihlah obat bebas yang mengandung komponen pilek saja. Obat pilek hanya perlu mengandung salah satu, efedrin, pseudoefedrin, atau fenilpropanolamin saja.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Punya Sakit Lambung Tapi Ingin Diet, Begini Cara yang Aman
Dari ketiganya, efedrin dosis kecil (8-10 mg) paling baik, fenilpropanolamin paling jelek. Bila ingin mencampur dengan komponen antihistamin (antialergi), bisa menggunakan CTM, yang cukup efektif dan murah.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR