Nakita.id - Dalam mempersiapkan kehadiran Si Kecil yang dinanti, tentu ada banyak hal yang harus dipersiapkan.
Selain kebutuhan bayi, pastikan Moms dan Dads tidak melupakan untuk menjalin bonding dengan Si Kecil.
Bonding memiliki arti ikatan, di mana interaksi yang terjadi antara orangtua dan anak akan membentuk ikatan batin yang kuat.
Jika dibentuk sejak dini, bonding yang terbentuk akan membuat anak tumbuh dengan secure attachment yang kuat.
Dalam kata lain, anak akan memiliki rasa percaya dan rasa aman terhadap orangtua dan dapat saling memahami antar keduanya.
Dalam kesempatan wawancara dengan Nakita.id pada Kamis (25/10), psikolog klinis anak Monica Sulistyawati menjelaskan pentingnya orangtua menjalin bonding dengan anak.
"Sangat penting, menjalin ikatan bonding pada dua tahun pertama kehidupan anak menjadi proses yang sangat signifikan lalu berlanjut hingga si anak berusia lima tahun.
Jika pada fase itu bonding tidak terjalin dengan erat, maka dampaknya akan berpengaruh seumur hidup anak", ungkap Monica.
Rentang waktu lima tahun pertama adalah masa yang krusial, karena pada masa inilah anak pertama kali belajar mengenai nilai, sudut pandang, norma serta kedekatan emosional dari keluarga.
Ketika sudah melewati fase ini, selanjutnya anak akan mulai melihat dunia luar dan mulai berinteraksi di sekolah, memiliki teman sebaya sehingga lima tahun pertama menjadi pondasi penting yang harus diperhatikan orangtua.
Jangan salah Moms, bonding sudah dilakukan bahkan sejak orangtua masih dalam tahap merencanakan kehamilan.
"Saat seorang ibu mengetahui dirinya hamil, saat itu menjadi proses acceptance di mana ibu menerima bahwa ada janin yang berkembang dalam tubuhnya dan selanjutnya ibu akan merasakan perubahan pada tubuhnya.
Walaupun bayi masih ada dalam kandungan, ia sudah merasakan cinta orangtuanya dan itulah yang menjadi stimulasi terbaik yang dapat dilakukan orangtua", ungkapnya.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Pentingnya Proses Inisiasi Menyusui Dini dan Kolostrum untuk Bayi Baru Lahir
Saat bayi lahir ke dunia, saat itulah bonding dapat disalurkan dalam bentuk nyata yaitu dengan menggendong, memeluk, memandikan, menggantikan popok dan segenap aktivitas lain.
"Saat anak terbangun di malam hari dan menangis ingin menyusu, lalu orangtua meladeninya dengan penuh kasih dan menimang bayi kembali hingga tertidur itu juga merupakan proses bonding.
Dengan hal yang sepele seperti misalnya saja kontak mata, kedepannya anak akan membentuk persepsi dalam diri bahwa orangtuaku mencintaiku sehingga timbul rasa aman dan nyaman terhadap oranguta", sambung Monica.
Namun jangan anggap ini hanya menjadi tugas ibu saja, ada banyak hal yang bisa dilakukan ayah untuk menjalin bonding yang berkualitas dengan buah hati.
Kendati sudah lelah bekerja sepanjang hari, Dads juga perlu menyambut Si Kecil dengan penuh semangat dan keceriaan.
"Sesempatnya saja, misalkan dengan bermain cilukba, menyanyikan lagu, disentuh, dikelitiki sambil kontak mata dan rebahkan diri disampingnya sambil memegang tangannya adalah bentuk bonding yang bisa dilakukan ayah.
Jika anak sudah lebih besar, ayah bisa menemani bermain dan mengajak membaca buku cerita bergambar yang menyenangkan", tutur Monica.
Baca Juga : #WelcomeMyLovelyBaby: Moms, Begini Aturan Memandikan Bayi Baru Lahir
Monica menambahkan, pastikan Dads melakukan ini dengan bahagia sehingga anak akan memahami bahwa kasih sayang datang sepenuhnya dari orangtua.
"Stimulasi terbaik adalah ketika orangtua berinteraksi dengan anak dengan penuh cinta kasih, ketulusan dan keikhlasan itulah cara terbaik yang bisa dilakukan untuk membangun bonding," pungkas Monica.
Defisiensi Zat Besi pada Anak Sebabkan Gangguan Perkembangan Kognitif dan Motorik
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR