Baca juga: Riset: Ini Bukti Membedong Bayi Superkencang Menyebabkan Panggul Bergeser
6. Membungkus alias membedong.
Bayi dibedong akan lebih tenang. Tapi dalam membedong, yang perlu diperhatikan adalah jangan bedong lontong alias dibebat ketat dan erat. Pasalnya, saat tidur pun, bayi butuh peregangan, makanya bayi suka ngulet saat tidur.
7. Berikan kata-kata motivasi.
Maksudnya adalah saat meninabobokkan bayi, berikan ajakan kepadanya untuk tidur, “Sekarang tidur, ya, Sayang ... nanti bangun, kita main lagi.” atau, “Dedek, kan, capek, yuk, bobok dulu sekarang.” Lakukan hal ini saat membedong bayi jauh lebih baik, apalagi setelah itu dia disusui sambil dipeluk dan dilantunkan nyanyian-nyanyian pengantar tidur.
8. Hindari hal-hal berikut saat meninabobokkan bayi:
* Menggoyang-goyang, menepuk-nepuk bayi. Walau terlihat memejamkan mata, bayi tidak tidur. Buktinya, saat goyangan atau tepukan dihentikan, bayi kembali membuka matanya. Mengapa? Karena sesungguhnya goyangan dan tepukan itu menganggunya, sementara yang membuatnya memejamkan mata adalah karena berada di pelukan ibu.
Baca juga: Urusan Tidur Anak Saja Bisa Bikin Orangtua Bertengkar
* Menempatkan bayi di tempat tidurnya setelah dia tidur. Jika ini dilakukan, umumnya bayi akan kembali terjaga. Bagaimanapun, bayi lebih nyaman berada dekat ibu. Jadi, biarkan saja bayi tidur di tempat tidur kita.
* Tidak memaksa bayi yang masih “segar bugar” untuk tidur, apalagi di siang hari, karena akan membuatnya marah, bingung, juga mengganggu pembentukan siklus tidur yang tepat.
* Hindari menidurkan bayi dengan alasan supaya waktu dan aktivitas kita tidak terganggu olehnya.
KOMENTAR