Nakita.id - Nasib tragis harus dialami seorang gadis berusia 14 tahun di Tamil Nadu, India Selatan.
Gadis bernama S.Vijayalakshmi ini meninggal karena serangan angin topan Gaja pada Jumat (16/11/2018).
Tradisi di desanya mengharuskan ia diasingkan ke sebuah gubuk di luar rumah ketika sedang mendapat haid atau biasa disebut sebagai gaokor.
Baca Juga : Siapa Sangka! Momen Haid Pertama Bisa Deteksi Kesehatan di Masa Depan
Malangnya, sebuah angin topan merobohkan pohon kelapa hingga menimpa gubuk tempat gadis tersebut tinggal.
Keluarga S.Vijayalakshmi tinggal di sebuah rumah di sebelah gubuk, tetapi mereka selamat dari amukan badai.
Neneknya yang bernama S Visalakshi mengatakan mereka tidak bisa menyelamatkannya karena pohon kelapa jatuh di atas gubuk.
Ia mengatakan bahwa orangtua Vijayalakshmi tahu, badai akan datang tetapi mereka tidak punya tempat lain untuk menjaganya karena tempat tinggal mereka jauh dari desa.
Keluarganya hanya bisa pasrah menunggu bantuan dari para penduduk desa untuk membantu menyingkirkan pohon kelapa.
Sang nenek juga menambahkan bahwa mereka telah bergegas membawanya ke rumah sakit tetapi dokter mengatakan bahwa dia telah meninggal beberapa jam sebelum mereka sampai ke rumah sakit.
Tidak hanya merenggut nyawa, angin topan Gaja juga menumbangkan pepohonan dan 80.000 hektar lahan pertanian.
Padahal, di wilayah tersebut tanaman seperti kelapa dan asam merupakan sumber utama penghidupan selain melaut.
Baca Juga : Justin Bieber Curhat Sulitnya Jalani Pernikahan, Hindari 7 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Pasangan Baru Ini
Menstruasi adalah sebuah hal yang tabu bagi sebagian besar pedesaan di India.
Perempuan secara tradisional dianggap 'tidak murni' selama periode tersebut.
Veerasena, aktivitas sosial setempat mengungkapkan bahwa semua keluarga baik miskin maupun kaya mengikuti tradisi yang memaksa perempuan untuk tidur terpisah ketika sedang menstruasi.
Banyak aktivis yang mengecam praktik gaokor ini dan menganggapnya sebagai pelanggaran serius terhadap hak asasi perempuan.
Ini bukanlah kali pertama kasus kematian terjadi karena tradisi pengasingan saat haid.
Pada bulan Januari lalu, seorang perempuan berusia 21 tahun di Nepal juga meninggal ketika menjalani masa pengasingan.
Gubuk yang membeku membuatnya harus menyalakan api untuk menghangatkan tubuh.
Ironisnya, ia justru meregang nyawa karena menghirup asap dari api.
Sebenarnya, praktik ini telah dilarang oleh pemerintah setempat dengan menerbitkan undang-undang, namun masih juga dilakukan penduduk.
Banyak perempuan yang masih dipaksa menjalani tradisi yang dikenal dengan nama Chaupadi ini dan berlindung di gubuk kotor atau kandang sapi sampai masa haid selesai.
Dalam masa pengasingan dan terpisah dari keluarga, beberapa perempuan kerap mengalami demam, serangan binatang liar, hingga diperkosa oleh pria asing.
Mereka sering kali tidak mendapatkan makanan dan tidak diperbolehkan menggunakan toilet.
Memasak pun tidak diperbolehkan, jadi mereka hanya mengandalkan pemberian makanan dari kerabat yang datang, sehingga sering alami kelaparan.
Perempuan yang sedang menstruasi tidak diperbolehkan menyentuh air saat orang lain sedang mengambil air.
Mereka juga tidak diperbolehkan pergi ke sekolah.
Baca Juga : Cara Tahan Lama Berhubungan Intim, Hindari 7 Kesalahan Ini Saat di Ranjang
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | BBC,kompas,intisari,NextShark |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR