Pada kesempatan yang sama, dr. Ni Komang Yeni Dhanasari, Sp.OG, ahli kebidanan dan kandungan yang berpengalaman dalam bidang ginekologi estetika, mengungkapkan tentang perubahan vagina wanita pada setiap fase hidup.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Nyeri Punggung Menjadi Berbahaya Jika Disertai 4 Gejala Berikut!
"Dari masa pubertas sampai dengan masa menopause, vagina mengalami beberapa fase yang dapat menurunkan elastisitasnya akibat perubahan hormon, kehamilan serta persalinan.
Perubahan vagina juga umum terjadi pasca melahirkan, yaitu jaringan di daerah vagina menjadi kendur, menciptakan rasa longgar, serta kepekaan vagina juga berkurang.
Baca Juga : Menjaga Kecantikan ala Mantan Puteri Indonesia Artika Sari Devi, Sederhana!
Akibatnya, wanita akan kesulitan untuk mengontrol urin, akibat hilangnya kekuatan di uretra struktur pendukung pelvis yang lemah.
Selain itu, pergeseran hormon yang terjadi karena menopause menyebabkan lapisan vagina kurang elastis dan meradang." Ungkapnya.
Karena perubahan vagina inilah, Yeni mengungkapkan pentingnya peremajaan vagina untuk mengembalikan kualitas hidup seorang wanita.
"Peremajaan vagina bukan hanya sekadar soal mencari kenikmatan seksual saja, tapi juga bertujuan untuk membantu meraih kematangan fisik sehingga pasien bisa semakin meningkatkan kepercayaan diri dan kualitas hidupnya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Jangan Abaikan Gejala Samar Kolesterol Pada Anak, Bisa Berakibat Fatal!
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR